Mohon tunggu...
Rizki Nugraha
Rizki Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Halo semuanya salam kenal

Penggemar Kopi di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Mengenal OG, Sang Legenda Dota 2

29 Desember 2019   04:15 Diperbarui: 29 Desember 2019   06:31 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Kepergian Fly dan s4 digantikan oleh Ana yang kembali dari liburan dan Topson. Roster OG saat itu menjadi Ana mengisi posisi carry, Topson meenjadi midlaner, 7ckngmad menempati posisi offlane, N0tail dan Jerax bermain support.

Akibat pergantian roster, OG mengundurkan diri dari turnamen China Dota 2 Super Major yang digelar bulan Juni 2018 di Shanghai. Perjalanan OG menuju turnamen utama Dota 2 yaitu The International 2018, bisa dibilang sangat keras. Mereka harus memulai dari open qualifers Eropa dimana tiap tim yang berpartisipasi menggunakan sistem best of 1, sekali kalah dinyatakan gugur dan masih bisa berpartisipasi di open qualifier ke 2. 

Namun ajaibnya, OG berhasil mengamankan tiket menuju regional qualifier Eropa, sebelum akhirnya dinyatakan lolos ke turnamen The International 2018.

The International 2018 diselenggarakan di Vancouver, Kanada dimulai 15 Agustus - 25 Agustus 2018. Dengan total hadiah lebih dari 25 Juta Dollar atau jika dirupiahkan kurs @14.000 sekitar 350 Milyar. 

Turnamen ini adalah Turnamen pertama yang menggunakan sistem Dota Pro Circuit untuk menentukan tim yang mendapatkan invitasi langsung. 8 tim yang mendapatkan invitasi langsung adalah Virtus Pro, Team Liquid, PSG.LGD, Team Secret, Mineski, Vici Gaming, Newbee, VJG.Thunder. 

Dari regional kualifer, OG mewakili Europe, Winstrike mewakili Commonwealth of Independent States (CIS), Fnatic dan TNC Predator mewakili South East Asia (SEA), Team Serenity dan Invictus Gaming mewakili China, VJG.Storm dan Evil Geniuses serta Optic Gaming mewakili North America (NA), dan Pain Gaming mewakili South America (SA). 


Semenjak The International pertama sampai TI 7, pemenang turnamen bergantian oleh tim luar China kemudian diikuti oleh tim dari China. TI 1 Natus Vincere (CIS), TI 2 oleh Invictus Gaming (China), TI 3 oleh Alliance (Europe), TI 4 dimenangkan oleh Newbee (China), TI 5 oleh Evil Geniuses (North America), TI 6 oleh Wings Gaming (China), TI 7 oleh Team Liquid (Europe). 

Banyak pengamat yang memprediksi bahwa TI 8 kemungkinan akan dimenangkan oleh PSG.LGD atau Newbee mengingat selain kedua tim tersebut adalah tim kuat juga tradisi The International dimana pemenang turnamen selalu bergantian antara tim dari China dan luar China. Namun, OG berhasil mematahkan tradisi The International dengan memboyong pulang trofi Champion of Aegis ditahun 2018 dan 2019.

OG mencetak rekor dunia ESport dengan memenangkan turnamen dengan total hadiah terbesar di dunia 2 kali berturut - turut. TI 8 dengan total hadiah 25 juta dollar OG mendapatkan sekitar 11 Juta dollar setelah menyabet gelar juara. 

Jika dikonversikan ke rupiah kurs @14.000 sekitar 150 Milyar rupiah. Tidak sampai disitu tahun berikutnya OG kembali memenangkan turnamen The International 2019 yang diadakan di Shanghai, Agustus 2019 dengan total hadiah yang fantastis hampir 35 juta dollar, memenangkan kejuaraan tersebut OG berhak mendapatkan 15 juta dollar amerika atau sekitar 215 Milyar rupiah. 

Jika ditotal keseluruhan pendapatkan sekitar lebih dari 33 juta dollar Amerika atau sekitar 460 milyar rupiah dilansir halaman liquipedia.net sejak dibentuk dari tahun 2015 - sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun