Mohon tunggu...
Rizki Nugraha
Rizki Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Halo semuanya salam kenal

Penggemar Kopi di Pagi Hari

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Mengenal OG, Sang Legenda Dota 2

29 Desember 2019   04:15 Diperbarui: 29 Desember 2019   06:31 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Performa OG setelah TI 7 terbilang buruk, setelah Ana memutuskan untuk beristirahat dari kompetisi, Roman "Resolut1on" Fominok menjadi pengganti sang midlaner. 

Gagal ikut dalam dalam beberapa turnamen pada awal kompetisi 2017/2018, OG akhirnya berhasil ikut turnamen Dota Pit tetapi memperoleh hasil yang kurang memuaskan dengan menduduki posisi 5-6 pada turnamen tersebut. Menjuarai turnamen MDL Macau pada bulan November 2017, serta berhasil menuju semifinal di ajang DOTA summit dan Captains Draft 4.0.

OG mengikuti ESL One Katowice bulan Februari 2019 namun tidak lolos ke babak playoff, hasil yang sama  juga didapatkan dalam turnamen The Bucharest Major bulan Maret di tahun yang sama.

Dalam kedua turnamen tersebut, OG dikalahkan oleh Team Liqud yang digadang-gadang merupakan rival mereka, Miracle- yang merupakan mantan pemain OG bermain untuk Team Liquid. Serangkain hasil buruk, Resolut1on dikonfirmasi keluar dari OG, dan digantikan oleh coach mereka Sebastian "7ckngMad" Debs. 

Pergantian roster ini membuat OG tidak dapat mendapatkan invitasi langsung ke The International 2018 maupun reqional qualifiers. Satu - satunya cara agar bisa mengikuti melalui open qualifier yang terkenal sengit karena dapat diikuti semua orang dengan sistem best of 1 atau sekali kalah gugur.

OG kembali mengikuti salah satu turnamen bergengsi tahun 2018, yaitu Dota 2 Asia Championship bulan maret di Shanghai. Hasil buruk diraih OG dalam turnamen ini, gagal lolos ke fase playoff. 

Bulan April 2018, OG mengikuti turnamen EPICENTER XL di Moscow. Sedikit lebih baik dari turnamen sebelumnya, OG berhasil lolos ke fase playoff namun tersingkir setelah dikalahkan FlyToMoon dilower bracket. Hasil yang sama kembali terulang di turnamen MDL Changsa Major bulan Mei 2018. 

Lolos fase grup ke playoff dan berjuang dari upper bracket namun harus menerima pil pahit, setelah dikalahkan VGJ.Storm diupper bracket dan kalah dari Newbee di lower bracket. 

Bulan yang sama pada turnamen ESL One Birmingham 2018, OG kembali menampilkan hasil yang mengecewakan. Walaupun berhasil melaju ke babak playoff, OG harus rela angkat koper dari turnamen setelah dikalahkan Fnatic pada babak pertama di playoff.

Serentetan hasil kurang memuaskan, keputusan mengejutkan terjadi setelah Fly dan s4 hengkang ke Evil Geniuses. Kontroversi ini menciptakan drama antara Fly dan N0tail yang merupakan pendiri dari tim OG sejak bernama (monkey) Business. 

Mereka berdua berhasil mengantar OG menjadi salah satu tim sukses Dota 2 dengan memenangkan 4 dari 7 turnamen Major yang diselenggarakan Valve sebelum diperkenalkannya sistem Dota Pro Circuit dari tahun 2015 - 2017. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun