Mohon tunggu...
Novi Saptina
Novi Saptina Mohon Tunggu... Guru - Guru berprestasi di bidang bahasa dan menaruh perhatian pada kajian sosial dan budaya

Penulis adalah guru. Dalam bidang seni, dia juga menulis skenario drama musikal dan anggota paduan suara. Penulis juga sebagai pengurus lingkungan sekolah. Pada jurnalistik, penulis adalah alumni Akademi Pers dan Wartawan dan turut berpartisipasi sebagai kolumnis koran hingga saat ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar

26 September 2017   19:53 Diperbarui: 26 September 2017   19:55 32960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta Tanah Air bersama anak-anak kelas saya

Cinta Tanah Air bersama anak-anak kelas saya
Cinta Tanah Air bersama anak-anak kelas saya
SD Muhammadiyah 1

Di SD Muhammadiyah 1, seperti juga daerah lain menyambut baik kebijaksanaan ini. PPK ini sudah dijalankan dengan baik. Di kelas saya pegang, kegiatan terolah sebagai berikut:

Pagi hari ketika bel berbunyi, siswa memulai kegiatan belajarnya dengan berbaris, dipimpin oleh siswa yang setiap hari berganti sesuai dengan urutan nomor absen agar semua mempunyai pengalaman menjadi pemimpin.

Pemimpin ini, selain memimpin baris juga memimpin serangkaian kegiatan, yaitu:

Sesudah baris masuk  kelas, siswa berdoa dipimpin oleh pemimpin baris tadi. Kemudian sesudah berdoa, kami mempunyai kebiasaan tadarus membaca Al Quran kira-kira 10 menit. Sedangkan 5 menit digunakan untuk menyanyikan lagu wajib, masih dipimpin siswa tadi.

Menyanyikan lagu wajib selesai, lalu siswa yang duduknya paling pojok sebelah kanan memberikan aba-aba untuk hormat bendera. Barulah sesudah itu, pelajaran dimulai dengan aktifitas saya dengan guru agama dan guru olah raga.

Saya membagi pembelajaran di dalam dan di luar kelas. Di dalam kelas untuk teorinya dan  di luar kelas untuk prakteknya.

Saat makan siang, siswa harus antri dengan teman sekelasnya untuk mengambil makanan di kelasnya agar kelas tertib dan tetap bersih dan juga membudayakan antri selalu meskipun sudah siang perutpun sudah terasa lapar.

Waktu Shalat Dhuhur dan asar di masjid pun selalu dipesankan untuk tertib di masjid. Karena anak-anak sering menggunakan kesempatan di masjid untuk ramai, tapi kita pesankan demikian dan dipantau. Bila terlihat ada yang kurang sikapnya maka bisa ditagih dengan komitmennya. Sesudah Shalat Asar, siswa pulang sore hari, sampai di rumah, dan tidak memikirkan dhalat asar lagi,

Hal itu semua sebagai suatu bentuk pembiasaan penerapan PPK yang menjadi tanggung jawab bukan hanya guru saja, akan tetapi juga tanggung jawab orang tua, juga pula tanggung jawab masyarakat. Trilogi ini harus sinergi dan kompak untuk generasi mendatang. Bila salah satu dari tiga itu ada yang berjalan tidak seperti yang diinginkan, cita-cita ini juga akan batal terwujud.

 Ayo, mulai dari sekarang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun