Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Apakah Normal Jika Terkadang Masih Merindukan Mantan?

28 Maret 2024   17:23 Diperbarui: 1 April 2024   06:10 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Unsplash.com/Trym Nilsen 

Kondisi ini terjadi pada banyak orang, yang pernah memiliki masa lalu dengan seseorang yang pernah atau mungkin masih dicintainya. Rasa rindu kepada mantan kekasih ini dialami oleh mereka yang putus cinta, ditinggal menikah atau bahkan sudah menikah dengan orang lain.

Menurut saya, tak ada yang salah dengan ungkapan mantan terindah. Meski awalnya ungkapan ini hanya lah judul sebuah lagu.

Namun ada yang berpendapat, jika memang terindah harusnya tidak akan menjadi mantan. Lantas pada kenyataannya, tidak semua orang bisa beruntung dapat menikah dengan seseorang yang benar-benar dicintainya.

Pada sepasang kekasih, ada banyak hal yang menjadi faktor mengapa pada akhirnya hubungan itu tak dapat berlabuh di pelaminan. Sementara pada kasus lain, tak jarang keputusan menikah mesti diambil karena sudah kebentur umur, takut nanti ngga laku lagi, tidak nyaman karena dikira penyuka sesama jenis, terpaksa dijodohkan orang tua, atau bahkan sebatas pernikahan bisnis. Yang jelas semua alasan pernikahan ini tidak didasari oleh cinta.

Maka jangan heran saat mendengar kasus seorang wanita yang kabur setelah baru saja menikah. Setelah diusut, ternyata si wanita kabur bersama mantan pacarnya. Sering kita kira hal yang seperti ini hanya terjadi di sinetron. Tapi nyatanya, cerita dalam sinetron justru terinspirasi dari kisah nyata.

Kemudian ada yang mengatakan, menikah jangan cuma karena cinta. Memangnya mau dikasih makan cinta? Kalimat tersebut tidak sepenuhnya benar, tapi juga tidak salah. Membangun rumah tangga memang tidak hanya memerlukan cinta, masalah ekonomi juga termasuk poin utama.

Tak menutup mata, sudah terlalu banyak kasus perceraian yang terjadi disebabkan oleh faktor ekonomi. Namun ketika cinta yang tulus sudah menjadi alasan untuk menikah, maka rasanya semua hal dapat dilakukan untuk orang yang kita cintai.

Rela melakukan segalanya demi yang kita cintai. Karena hidup berdampingan dengan orang yang benar-benar kita cintai dapat memberikan semangat hidup yang luar biasa.

Dan dalam konteks ini, yang dicintai pun harus ada pengertian. Karena setiap orang punya kapasitas dan keterbatasannya. Maka sebaiknya dapat mengerti ketika pasangan kita telah berusaha semaksimal yang ia mampu. Jangan banyak menuntut dan lebih baik ikut berusaha, jika memang rasa cinta di antara keduanya masih ada serta ingin mempertahankannya.

Sementara ada golongan lain yang berpendapat, nikah saja dulu, cinta bisa dipupuk dan tumbuh sendirinya karena selalu bersama setiap hari. Ya, ngga salah juga sih. Tapi kok, malah jadi bahas pernikahan? Gimana dengan si mantan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun