Mohon tunggu...
Nofi Ndruru
Nofi Ndruru Mohon Tunggu... Guru - Hidup harus berjalan

traveller, writer, teacher

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Rumah Adat Sumba dan Bencana

19 Agustus 2017   15:46 Diperbarui: 20 Agustus 2017   05:19 2027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaget? Sudah pasti!

Baru kemudian si bapak yang empunya rumah warisan dari kakek-kakeknya tersebut menjelaskan.

"Rumah Adat itu tidak boleh sembarang dibongkar. Setiap rumah dulunya dibangun dengan Adat Marapu, dimana melibatkan kekuatan-kekuatan lain disana (yang kemudian mereka sebut dengan leluhur). Dulu pernah ada pembongkaran rumah adat disini, selesai membongkar, orang-orang yang membongkarnya mati, ada yang sakit bahkan patah tulang dalam waktu yang berdekatan. Makanya ngga ada yang berani membongkar rumah adat ini."

"Oh, pantes rumah ini ngga dibongkar, padahal bapak udah punya rumah bagus disebelah rumah ini ya, pak."sahutku mengangguki.

"Iya, adik. Selain itu juga, rumah ini lebih sejuk daripada rumah yang ditempati sekarang. Walaupun rumah ini sudah tidak diurus, tapi masih banyak anak-anak disini yang bermain ke rumah ini karena sejuk. Tidak terasa panas matahari yang diluar kalau sudah masuk kesini."tambah beliau.

Memang, begitulah rumah adat. Sejuk, ramah lingkungan, dan masih mistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun