Jika ini sunnah, mengapa seringkali membuat istri marah?
Poligami dalam agama Islam memiliki syarat yang harus dipenuhi, ketika dilaksanakan. Dari berbagai sumber disebutkan syarat poligami adalah :
- Mampu Berbuat Adil : Adil dalam nafkah lahir dan bathin.
- Tidak Melalaikan Ibadah : Jangan sampai poligami menyebabkan kualitas dan waktu beribadah menjadi berkurang.
- Menjaga agama dan kehormatan Istri : Mampu memberi bimbingan dan didikan kepada istrinya. Suami diharuskan mendidik istri dengan didikan yang benar.
Ketika keputusan poligami direspon secara negatif oleh istri, dan berakibat adanya prahara dalam rumah tangga, mungkin ada syarat yang tidak terlaksana dengan baik. Fenomena saat ini, adanya  reaksi ekstrim para istri, adalah karena suami menikah diam-diam, menutupi dan bersikap seolah tidak ada apa-apa, semua baik-baik saja, dengan terus menerus berbohong kepada istri.
Lalu.... ,
- Dimana letak keadilan dalam sebuah kebohongan? Bohong berarti merampas hak orang lain / istri untuk  mendapatkan fakta kebenaran.
- Jika poligami diniatkan untuk ibadah, bagaimana cara membawa sebuah kebohongan menjadi suatu aktifitas bernilai ibadah?
- Pada titik mana, sebuah kebohongan mampu menjaga agama dan kehormatan istri?
Gen, Â apapun jenis dan pengaruhnya bagi makhluk hidup, adalah rahmat dari Alloh SWT. Poligami adalah salah satu sunnah dalam agama Islam yang di dalamnya (sebenarnya) terdapat tujuan mulia untuk mengatasi problem - problem sosial. Seperti merawat janda dan anak-anaknya, mengentas kemiskinan dan menghindari zina.
Tidak ada maksud memprotes apa yang telah menjadi sunatulloh, hanya  menyayangkan adanya praktek poligami yang seringkali gagal menjadi solusi bagi kehidupan sosial, dan justru menjadi penyumbang masalah sosial  : perceraian, menjadikan anak-anak sebagai korban (broken home) dan efek domino lain yang menyertai.
Ponorogo, 21.57 -- 23 Agustus 2017