Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalan Panjang Mencari Air di Desa Mauleum, NTT (Bagian 2)

5 September 2019   07:33 Diperbarui: 5 September 2019   10:28 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan sumur galian di Desa Mauleum (Dok. Pribadi) 

Akan tetapi, kegagalan sumur pertama dipastikan akan berpengaruh pada proses pembuatan sumur lainnya karena keraguan terlanjur terpola didalam pikiran masyarakat karena dua sumur bor dan satu sumur gali tidak memberikan sedikit harapan.

JPCC, salah satu LSM dari Jakarta yang sedang membantu pengaliran air di salah satu kampung di desa ini tetapi debit air yang sangat kecil dipastikan tidak menjamin semua kebutuhan masyarakat terkait dengan air bersih untuk mandi, minum dan lain sebagainya.

Sedangkan di salah satu kampung yang memiliki mata air yang cukup besar dan terkenal di desa ini sempat dialirkan hingga Desa Tliu tetapi menurut informasi yang diperoleh dari masyarakat, air tersebut hanya dinikmati beberapa bulan saja karena tidak dialirkan lagi.

Alasannya sangat beragam. Ada beberapa anggota masyarakat yang mengatakan bahwa mesin yang digunakan untuk membantu proses pengaliran air sudah rusak tetapi ada yang mengatakan bahwa air tersebut dipolitisasi oleh sekelompok orang demi kepentingan mereka.

Di salah satu kampung, Proyek Waqaf Indonesia membantu pengaliran air tetapi belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Pasalnya, air yang dialirkan ke masyarakat biasanya per minggu.

Meski sudah banyak upaya untuk penyediaan air bersih, mayoritas masyarakat Desa Mauleum masih menjadi pelanggan utama pembeli air yang didistribusikan oleh beberapa mobil barang (pickup) dengan harga Rp.2500/20 L.

Saat ini masyarakat sudah gencar melakukan pembelian air karena mata air yang diharapkan sudah kering. Saya sendiri sudah menyediakan profil tank untuk pembelian air dalam jumlah besar sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama karena ketersediaan air semakin hari semakin berkurang disamping itu permintaan air semakin meningkat. Bahkan mata air yang memenuhi kebutuhan 1/2 Desa Mauleum dan Desa Tliu sudah kering sejak bulan juni.

Mauleum, 5 September 2019
Neno Anderias Salukh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun