Mohon tunggu...
Nazwa Syafitri
Nazwa Syafitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Manajemen Bisnis Pariwisata - Universitas Indonesia

Saya merupakan seorang mahasiswi yang saat ini sedang menjalankan pendidikan di Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bali Memiliki Potensi yang Besar untuk MICE, Mengapa?

16 April 2024   11:22 Diperbarui: 16 April 2024   11:27 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: https://www.wapresri.go.id/buka-asia-media-summit-2023-wapres-ajak-insan-media-perkuat-peran-dalam-pembangunan-ekonomi-berkelanjutan) 

Industri pariwisata Indonesia pastinya tidak dapat dipisahkan dari rantai sektor jasa MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions). Di era hadirnya globalisasi dan revolusi industri 4.0 ini didukung oleh kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan persaingan usaha yang menyebabkan banyak diadakannya konferensi dan perundingan di tingkat nasional maupun internasional. Industri MICE terus berkembang. Kegiatan MICE selalu melibatkan banyak sektor dan banyak pelaku sehingga memunculkan dampak ekonomi beragam yang menguntungkan banyak pelaku.

Pada dasarnya Indonesia mempunyai potensi pariwisata yang besar dan dapat mengembangkan sumber daya manusia yang mampu menyelenggarakan industri MICE yang modern, bahkan berpotensi menjadi “surganya MICE dunia” yang terletak pada pengembangan industri MICE. Indonesia masih menghadapi beberapa kendala, antara lain: 

  1. Kesadaran destinasi akan pentingnya MICE dan perlunya  promosi MICE masih rendah. 

  2. Kurangnya database MICE online yang  komprehensif.

  3. Fasilitas pendukung kegiatan MICE khususnya aksesibilitas (penerbangan langsung) dan insentif kegiatan MICE (pameran dan cinderamata bagi peserta wisata insentif merupakan barang impor) masih terbatas.

Oleh karena itu, terdapat kebutuhan yang sangat penting untuk mendukung infrastruktur berkualitas termasuk jalur udara, jalan raya atau kereta api, pusat konvensi berkualitas, hotel bintang tiga dan lima, destinasi bernilai tambah yang menarik, pemasaran, Penyelenggara Konferensi Profesional (PCO) yang baik dan lokal yang adalah ahli pada bidangnya. Di sisi lain, agresivitas penyedia layanan MICE Indonesia diperlukan untuk menggaet pasar internasional. Di sektor jasa ini, aktif menaklukkan pasar MICE saja tidak cukup, kita harus agresif mengerahkan seluruh sumber daya untuk melakukan lobi dan upaya memenangkan penawaran internasional yang dilakukan operator pariwisata/PCO dengan pemerintah. bahwa dengan memperhatikan beberapa aspek tersebut, Indonesia siap menjadi tujuan utama penyelenggaraan MICE di dunia.


Pada tahun 2017, TripAdvisor menobatkan Bali sebagai destinasi wisata terbaik dunia mengalahkan destinasi lainnya seperti London, Paris, Rome, New York, Kreta, Barcelona, Siem Reap, Praha, dan Phuket. Pariwisata Bali telah menjadi simbol pariwisata nasional Indonesia. Pada tahun 2016, Bali menyumbang 43% pariwisata ke Indonesia, dengan total 12 juta wisatawan asing. Iyung Masruroh, Direktur MICE Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif/Badan Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengungkapkan, pemerintah saat ini  memilih melakukan segmentasi operasional saat menjadi tuan rumah MICE.  

Salah satu lokasi MICE yang paling digemari dan memiliki potensial yang besar adalah Bali. Pulau Dewata telah menjadi salah satu destinasi MICE unggulan di Indonesia sejak tahun 2010 Indonesia adalah rumah bagi beberapa kota paling populer di dunia untuk menjadi tuan rumah konferensi internasional, termasuk Bali, Yogyakarta, dan Jakarta. Berdasarkan data  ICCA  2018, Bali berada di peringkat 15 Asia Pasifik dengan total 40 event, dan Yogyakarta  di peringkat 23 Asia Pasifik dengan total 26 event, dan terakhir  Jakarta di peringkat 27 total dari 23 acara konferensi yang diselenggarakan.

Ada banyak alasan mengapa Bali berpotensi menjadi tempat yang berpotensi untuk MICE. Alasan utamanya adalah karena memiliki banyak fasilitas pendukung penting, antara lain hotel bintang lima dengan pelayanan prima, ruang perjamuan, ruang pameran, pusat perbelanjaan, dan tempat rekreasi yang luas. Fasilitas MICE bertaraf internasional tersebar tidak hanya di Denpasar, ibu kota Bali, namun juga sebagian besar Pulau Dewata. Penyelenggaraan MICE di Bali juga memiliki potensi yang besar mengingat daya tarik budaya lokalnya. Selain itu, Bali mempunyai image yang baik di mata masyarakat dunia dan tercatat sebagai number one leisure destination in the world. 

Beberapa event besar yang pernah menjadikan Bali sebagai tuan rumah adalah:

1. Asia Media Summit 2023 (Nusa Dua, Bali)

Asia Media Summit adalah forum pertemuan tahunan anggota Asia-Pacific Institute Broadcasting Development (AIDB), yang mempertemukan perwakilan industri penyiaran untuk berbagi ide dan informasi penyiaran. Konferensi tahunan ini mempertemukan para pembuat kebijakan, profesional media, akademisi dan media dari Asia Pasifik, Afrika, Eropa, Timur Tengah dan Amerika Utara untuk bertukar pandangan. Asia Media Summit 2023 (AMS 2023), yang mengangkat tema “Media Promotes Economic Sustainability”, berupaya mendorong peran media dalam mendorong keberlanjutan, khususnya di sektor ekonomi sebagai penyelenggara pendidikan masyarakat. Anggota AIBD membahas penguatan kerja sama antara media dan masyarakat, industri dan negara.

2. KTT G20 (Garuda Wisnu Kencana)

(Sumber: https://www.kominfo.go.id/content/detail/45795/tutup-ktt-g20-bali-presiden-bersyukur-deklarasi-g20-bali-diadopsi-dan-disahkan/0/berita)
(Sumber: https://www.kominfo.go.id/content/detail/45795/tutup-ktt-g20-bali-presiden-bersyukur-deklarasi-g20-bali-diadopsi-dan-disahkan/0/berita)

Penunjukan Indonesia sebagai presiden G20 tahun 2022 diumumkan saat KTT G20 digelar pada 21-22 November 2020 di Riyadh, Arab Saudi. Prosesi serah terimanya sendiri terjadi satu tahun lalu pada KTT G20 2020. Roma, Italia, 30-31 Oktober 2021. Ini merupakan kali pertama Indonesia ditugaskan menjadi tuan rumah KTT G20 sejak berdiri pada 1999. Dengan dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20, kita mempunyai peluang untuk mendorong penerapan kebijakan-kebijakan yang dapat memicu pemulihan perekonomian global. 

Selain itu, menjadi tuan rumah pertemuan G20 di Indonesia dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial dan politik yang penting bagi negara. Hal tersebut dibenarkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno. Ia mengatakan, acara tersebut bisa menjadi momen untuk menghidupkan kembali sektor Parekraf Indonesia.

Tema utama pertemuan G20 kali ini adalah pertemuan Finance Track dan Sherpa Track. Pertemuan Sherpa Track akan membahas beberapa topik penting seperti pertanian, antikorupsi, ekonomi digital, energi berkelanjutan, investasi, ketenagakerjaan, kesehatan, lingkungan hidup, pembangunan dan perdagangan. Sementara itu, topik yang akan dibahas dalam pertemuan Financial Way akan dibahas mengenai kebijakan keuangan, perpajakan dan moneter. Pertemuan Financial Roads akan mencakup enam bidang fokus, yaitu strategi keluar untuk pemulihan ekonomi, mencari cara untuk mengatasi dampak buruk krisis keuangan, sistem pembayaran digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.

3. IMF World Bank (Nusa Dua, Bali)

(Sumber: https://australiaindonesia.com/digital-economy/imf-and-world-bank-meet-in-bali/)
(Sumber: https://australiaindonesia.com/digital-economy/imf-and-world-bank-meet-in-bali/)

IMF-Bank Dunia Group memutuskan untuk memilih Indonesia sebagai tuan rumah di antara 189 negara anggota untuk Pertemuan Tahunan, melalui empat tahap yang telah dilakukan sejak 2014, dengan ekspresi minat dan penyerahan proposal, evaluasi situs oleh Sekretariat Tim Pertemuan IMF-Bank Dunia, dan penandatanganan perjanjian untuk Pertemuan Tahunan 2018 yang secara resmi menandakan bahwa Indonesia telah ditunjuk sebagai tuan rumah acara tersebut. 

Pertemuan Tahunan biasanya diadakan sekali setahun, yang umumnya berlangsung pada bulan September atau Oktober, biasanya diadakan di Washington selama dua tahun berturut-turut dan di negara anggota lainnya pada tahun ketiga. Pertemuan Tahunan di luar Amerika Serikat telah diadakan antara tahun 1947-2018, Indonesia menjadi tuan rumah ke-25 dan Bali adalah kota ke-10 di antara kota-kota Asia yang telah dipilih. Acara tahun ini berlangsung di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 8-14 Oktober 2018. Pada tahun 2016, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) telah dipilih sebagai tempat resmi atau kampus utama Pertemuan Tahunan 2018.

4. Miss World 2013 (Nusa Dua, Bali)

(Sumber: https://www.asiadreams.com/miss-world-2013-nusa-dua-bali/)
(Sumber: https://www.asiadreams.com/miss-world-2013-nusa-dua-bali/)

Miss World 2013 diadakan di Bali, Indonesia, di Bali International Convention Center di South Kuta. Acara tersebut memiliki tema “Beauty for The World” Artinya, kecantikan tidak hanya berdasarkan penampilan fisik, tetapi juga berhubungan dengan kecantikan dalam diri, kecantikan karakter, dan kecantikan bagi masyarakat Miss World 2013 dipandu oleh penyanyi dan supermodel Myleene Klass, Produser Teater Kamal Ibrahim, dan Aktor Daniel Mananta, sementara tokoh televisi Amanda Zevannya dan Steve Douglas memberikan komentar dan analisis. Final diadakan pada 28 September 2013, dan Megan Young dari Filipina dinobatkan sebagai Miss World 2013.

5. Miss Global 2022 (Nusa Dua, Bali)

(Sumber: https://fokusbali.com/bali-jadi-tuan-rumah-miss-global-2022/)
(Sumber: https://fokusbali.com/bali-jadi-tuan-rumah-miss-global-2022/)

Miss Global 2022 berlangsung sejak 1 Juni 2022 dan ditutup dengan Malam Penobatan (Crowning Night) yang berlangsung pada Sabtu (11/6/2022) malam di Bali Nusa Convention Center. Wakil Indonesia Olivia Aten berhasil meraih penghargaan sebagai Miss Best National Costume. Pengharapannya, Miss Global 2022 akan meningkatkan citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata dan membangkitkan sektor parekraf di Bali. Peraih mahkota Miss Global 2022 adalah wakil dari Filipina Shane Quintana Tormes dan wakil Indonesia Olivia Aten berhasil meraih penghargaan sebagai Miss Best National Costume.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun