Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Ruang Saling Percaya

26 Agustus 2017   09:53 Diperbarui: 26 Agustus 2017   10:15 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar, manusia pada mulanya sendiri ketika ke dunia. Namun, setelah itu tugas manusia adalah berkawan dengan manusia lainnya. Membuat komunitas, berbaur tanpa perbedaan, saling mengenal kelemahan dan menyatukan ragamnya.

Enaknya hidup bila kita saling membawa rasa. Tanpa prasangka. Kedaulatan hati adalah milih Allah azza wa jalla. Kita hanya bisa merayuNya, agar sinkronisasi jiwa dengan orang lain menyebabkan saling menguatkan bukan saling meleburhancurkan.

Komunitas sosial yang kokoh bilamana kita jadikan teman kita sebagai rekan kerja. Buatlah rekan kerja kita seperti tamu dalam jamuan makan malam. Disitu ada sedikit obrolan tentang bagaimana presepsi dia tentang kita. Kita tentang dia. Because, the work is about how to touch the heart, it's not about how to take the heart.

Banyak yang gagal membangun hidup. Dan memaksimalkan tim itu bekerja continoe tanpa spasi. Perlu dipahami kadar orang bekerja ada jeda. Maka, selalu ada ritme dalam memastikan pekerjaan yang dibangun bisa berjalan dengan baik.

Bukan menjadi manusia yang arogan. Membuat praduga tanpa saling mengevaluasi. Dalam terminologi bahasa, bekerja diartikan sebagai wahana untuk saling melakukan apa yang disepakati bersama. Bukan melakukan atas kehendak si pemberi intruksi.

Kesalahan fatal yang sedang terjadi adalah menganggap orang lain adalah pembantu dalam tim. Mindset ini yang mesti dirubah sedini mungkin. Jangan sampai kekuasaan menjadikan kita sebagai Tuhan kecil.

Padahal, penting bagi kita menjaga kestabilan ruh sesama anggota dalam tiap kerja kita. Bukan menciptakan musuh muslihat atau iri hati yang berlebihan. Sehingga menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengkhianati tadkir sosial.

Takdir sosial menjadikan kita serumpun. Disana tujuan hidup untuk tumbuh bersama. Subur dalam merawat kehidupan. Jadikan hidup kita menjadi kenangan bersama. Bersikap adil dalam kata dan perbuatan.

Sebab, kerja tak akan dapat menghasilkan hasil optimal. Bilamana tidak terbangun rukun kerja. Yakni saling percaya, saling menghargai ketidakmampuan dan saling mendukung dalam kebaikan.

Energi kita akan habis dalam bekerja. Jika tiap hari yang dilakukan adalah mencari kesalahan orang lain. Bukankan orang lain itu juga sama dengan kita? Tempat bertemunya khilaf dan salah. Sementara setiap pekerjaan perlu diterjemahkan secara baik hingga mencapai hasilnya.

Belajar dari tata kelola rasa antara Buya Hamka dan KH. Idham Chalid tentang qunut. Atau seterunya Sukarno, Hatta dan Syahrir yang berujung persatuan kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun