Mohon tunggu...
Humaniora

Belajarku Bermain

20 September 2017   06:47 Diperbarui: 20 September 2017   06:51 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bermain itu menyenangkan

Bermain itu memuaskan

Bermain itu mencerdaskan

Selama ini sering kita melihat orang bermain, bahkan hampir setiap hari melihat orang bermain. Banyak orang bermain tetapi hanya untuk memuaskan dirinya. Padahal setiap permainan yang dilakukan memiliki dampak positif dan negatif. Seseorang hanya ingin memuaskan diri melalui permainan atau bahkan meluapkan emosinya melalui permainan. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi anak-anak.

Kehidupan anak-anak adalah bermain. Kita tahu bahwa 80% kegiatan anak-anak sehari-hari itu bermain. Itulah sejatinya proses belajar anak. Mengapa? Karena anak belum mampu untuk dipaksa belajar layaknya orang dewasa. Mereka mengerti segala hal berawal dari permainan. Namun diera modern ini bermain bukan lagi menjadi proses belajar yang baik. Banyak anak yang suka bermain, namun permainannya tidak memiliki manfaat besar untuk dirinya.

Anak-anak bermain sesuai dengan usia dan kemampuan mereka. Indonesia merupakan salah stu negara yang memiliki banyak permainan, khususnya permainan tradisional. Ternyata permainan tradisional sangat digemari semua kalangan, tidak hanya anak-anak saja. Karena apa, selain permainannya menyenangkan, permainannya juga memaksimalkan seluruh tubuh termasuk otak.

Semisal permainan polisi-polisian, dalam permainan ini anak dituntut untuk memerankan diri sebagai polis dan penjahat. Kegaiatan memerankan seseorang ini lah salah satu proses belajar anak. Dalam masa pertumbuhan anak, daya imajinasi anak sangat tinggi salah satu kegiatan untuk melatih imajinasi anak yakni role play atau bermain peran. Selain itu dalam permainan ini anak juga dilatih untuk kerjasama dengan teman untuk memecahkan masalah. Melakukan kerjasama dengan oranglain memuculkan ide atau gagasan yang mampu mengembangkan aspek moralitas dan interaksi sosial. Sikap solidaritas juga akan tumbuh pada diri anak dan menjadikan dia bertanggung jawab.

Begitulah proses belajar anak-anak melalui kegiatan bermain. Untuk para orangtua jangan melarang anak untuk bermain ya, karena bermain itu salah satu bentuk belajar mereka. Dengan mengarahkan anak untuk bermain sesuai porsinya akan menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun