Tentu Marcopolo di abad ke 13, ketika berangkat dari Venezia kota cantik terapung di Italia itu pasti tidak memiliki rencana detil. Tidak pernah membayangkan apa yang bakal terjadi pada dirinya dalam pelayaran. Pria lajang 17 tahun itu hanya mengikuti ayah dan pamannya untuk berdagang ke Timur.
Pasti tidak membayangkan juga, kalau Catatan Perjalanan yang ditulisnya bakal menjadi referensi dan pengembangan pengembangan kisah perjalanan luar biasa.
Seperti dikerjakan  Netflix, perusahaan penyedia jaringan film Global itu. Belum lama ini telah membuat serial panjang kisah Khubilai Khan, cucu Genghis Khan. Pada waktu Marcopolo mengabdi padanya di Mongolia.
Marcopolo menulis perjalanannya dengan cara dan memuat kisah kisah menarik. Menjelajahi jalur sutera. Mongolia, China, Iran, Irak, India, Afghanistan.
Bahkan pernah juga Marcopolo sampai di pulau Sumatera. Dalam catatannya menulis, kalau di Sumatera dirinya bertemu Unicorn. Kuda putih dongeng yang memiliki sayap dan bertanduk tunggal itu.
Ternyata dalam hal ini Marcopolo melebih lebihkan pengalamannya. Marcopolo bertemu Badak bercula satu. Dan menceritakan seolah dirinya bersua Unicorn. Barangkali Marcopolo menulis sambil tersenyum penuh rasa humor.
Apakah juga ada perencanaan mendetil, ketika Christoper Columbus, Laksamana Cheng Hoo, Vasco Da Gama atau James Cook bertualang. Dalam pelayaran pelayaran dahsyat yang mengubah dan membuahkan peta baru Dunia itu. Pasti tidak ada detil itu. Modal para petualang itu adalah sebuah keyakinan besar, tujuan besar, serta tekad dan keberanian besar.
Apalagi Awak. Hanya pingin berjalan jalan. Berlayar ke Alaska hanya bertandang, untuk melihat hal hal dan pengalaman baru. Dan hanya berbekal rasa yakin, kalau Alaska menyimpan sesuatu yang layak untuk dilihat, dinikmati. Kala usia telah merangkak senja ini.
5.1. Embarkasi, Meninggalkan Vancouver
Bye bye Vancou, see you next seven days.
Crystal Symphony  ke utara membelah perairan Teluk. Di sebelah kiri Kapal, nampak taman Stanley rimbun dengan dedaunan warna warni. Warna Autumn.