5. Alaska
#berangkatlah berlayar ketika telah sampai di pulau tujuan#
Kalimat diatas adalah nasihat seorang sesepuh. Almarhum kolega kantor puluhan tahun lalu. Perkataan yang tak pernah terlupakan hingga sekarang.
Ucapan itu disampaikan ketika kami sedang menyusun Anggaran untuk tahun yad. Sesuatu itu sebaiknya diselesaikan dua kali. Selesai dalam perencanaan. Dan yang kedua, selesai dalam kenyataan. Demikian beliau memberikan arahan.
Perencanaan di suatu instansi diwujudkan dalam buku Anggaran. Ketika selesai menyusun Anggaran, barulah dimulai aksi dan Eksekusi untuk merealisasikannya.
Meskipun hasil eksekusi biasanya akan berbeda dengan perencanaan, namun penganggaran adalah tahapan proses serius yang harus dijalani. Sebagai kewajiban perencanaan. Sekaligus bentuk pertanggung jawaban.
Teringat juga untuk menilai kinerja Manajemen Korporasi, Almarhum senang  menggunakan pendekatan Balance Scorecard. Yang terdiri dari empat persepsi. Bagaimana persepsi Finansial, persepsi Pelanggan, persepsi proses Bisnis Internal serta persepsi Pembelajaran dan Pertumbuhan pelaku perusahaan  menjadi lebih baik.
Menilai BUMN hanya dari persepsi Financial akan mislead. Menjauh, tidak sejalan dari Misi pendirian BUMN itu sendiri. Demikian beliau sering menggaris bawahi.
Sesuatu program harus selesai dua kali, menuntut Top Management untuk berperan sebagai Arsitek. Sekaligus  menjadi Eksekutor yang mumpuni.
Mengenang Almarhum Prof Bur dari UnHas, asli Bugis. Adalah mengenang sosok panutan berhati lapang. Yang selalu inspiratif, saat rapat ataupun  bincang bincang.
Kira kira perencanaan apa yang dimiliki para petualang itu sebelum mereka berlayar?