Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kanada dan Alaska di Musim Gugur, Catatan Perjalanan 15

13 Oktober 2019   10:00 Diperbarui: 13 Oktober 2019   10:06 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Marketer gerai, berasal dari China bisa berbahasa Indonesia, Ginseng Kanada kualitasnya lebih bagus dibandingkan Ginseng Korea. Negara habitat aslinya. Kandungan hara dan mineral lereng Rocky membuat akar tumbuhan yang dipanen saat berumur empat tahun ini lebih berkhasiat. Ginseng Kanada lebih bagus daripada Ginseng Korea, katanya berpromosi dengan nada yakin seribu persen. Sambil menunjuk akar akar Ginseng yang direndam dalam botol botol. Penampakan Ginseng itu seperti embrio embrio jabang bayi di USG.

Sempat pula mampir di Wall Mart, Mall kecil di kota. Menemukan sesuatu yang kelihatannya tidak mungkin, tetapi benar. Yaitu dagangan Jaket hangat modis dan berkualitas dengan harga yang dibanderol sepertiga dari harga Jaket sejenis di Uniqlo, Jakarta.

Para bapak hampir semuanya membeli Jaket Army Look macho itu. Meskipun Made in Bangladesh tetapi Quality Canada, seperti tertera di labelnya. Bakal disandang untuk meladeni hawa dingin Alaska.

Fenomena relasi Out Sourcing tidak bisa dihindari. Menyebar di seluruh dunia, dalam segala jenis produk. Tidak hanya pakaian. Onderdil, Gadget, Mobil dan hampir segalanya tetapi juga tenaga kerja. Jargon Marketing, bahwa lebih baik memiliki Kualitas dan Pasar daripada punya pabrik berlaku. Seperti kasus Jaket itu, pabriknya di Bangladesh namun Quality dan Market ditangan Kanada.

Memang semua Negara di dunia kini memiliki kesaling tergantungan. Interdepedensi, tidak ada Negara yang mampu hidup menyendiri. Demikian juga berlaku bagi setiap orang. Hargailah orang lain, suatu saat kita akan membutuhkannya.

Di Mall ini Awak bertemu pak Andrianta. Pria Sunda yang sudah cukup lama tinggal di Kanada, duapuluh tahunan. Awak tengah mondar mandir di dalam Mall, ketika pria sepuh itu mendekati dengan menggandeng isterinya bu Michelle, orang Kanada. Menyapa dengan bahasa Indonesia. Suaranya terdengar hepi. Barangkali karena sudah lama tidak berbicara bahasa ini.

Setelah basa basi  Ngobrol ngalor ngidul juga tentang kabar Indonesia, dll. Kami berpisah dengan saling mendoakan.

Melihat gestur, ekspresi dan getaran nada bicara, bisa merasakan betapa pak Andri kangen Indonesia. Kangen akan Bahasa, komunitas, masakan, budaya dan hal lain dari tanah air tercinta. Pepatah lama masih berlaku, Hujan Batu di negeri sendiri lebih baik daripada hujan Emas di negeri Orang. Tentu akan lebih baik lagi, kalau di negeri sendiri juga terjadi hujan Emas.

Pak Andri dan isterinya melambai. Punggung dua sepuh itu perlahan menjauh. Barangkali inilah pertemuan kami yang pertama dan terakhir kalinya. Awak mendoakan semoga pak Andri dan keluarganya sehat bahagia. Aamiin.

Meninggalkan Kamloops, meninggalkan lereng Rocky. Kontur jalanan mulai datar, tidak lagi menurun tajam.

Hujan rintik mengguyur. Hujan pertama bagi kami di Kanada. Dibalik rinai gerimis Vancouver telah di depan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun