Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Orangtua dan Pengaturan "Screen Time"

16 April 2024   12:11 Diperbarui: 17 April 2024   01:53 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fitrahnya, anak adalah individu yang selalu sibuk. Anak yang sehat akan selalu bergerak aktif, mencari kegiatan. Entah itu menggunting kertas, memanjat pohon, atau mengaduk-aduk isi kulkas. Pernahkah lihat anak-anak bengong merenung tak ada kerjaan? Alias gabut? Haha.

Ketika ia kehabisan ide bermain, saat itulah ia datang ke ayah atau bundanya. Tentu dalam misi mengajak main. Namun, terkadang orangtua malah memberikan handphone agar kesibukannya tidak diganggu anak, kan? Sibuk scroll-scroll misalnya, hehe.

Nah, karena orangtua sudah membuat komitmen soal screen time, maka perlu pula dipikirkan kegiatan yang menjadi alternatif diluar waktu kesepakatan, agar anak tak rewel meminta handphone. Berikanlah opsi kegiatan yang bermanfaat untuk perkembangannya. 

Aktivitas fisik misalnya, atau membuat karya, melakukan eksperimen, atau mungkin membaca buku bersama. Selain baik untuk perkembangannya, kegiatan bersama orangtua akan memperkuat ikatan orangtua-anak, menumbuhkan rasa saling percaya dan kesadaran anak bawa ia sungguh mendapatkan perhatian dari ayah-bunda.

Ilustrasi orangtua bermain bersama anak. Sumber : https://www.offthewallkidz.com/blog/benefits-of-parent-child-playtime-at-indoor-play-centers
Ilustrasi orangtua bermain bersama anak. Sumber : https://www.offthewallkidz.com/blog/benefits-of-parent-child-playtime-at-indoor-play-centers

**
Menikmati screen time tidaklah selamanya buruk. Bisa jadi ada hal-hal positif yang bisa membantu orangtua dalam mengawal tumbuh kembang anak. Namun yang perlu diperhatikan adalah mengatur komposisi yang tepat, baik waktu ataupun bahan tontonannya.


Melepaskan gawai sepenuhnya kepada anak bukanlah ide bagus. Kontrol orangtua perlu dilakukan, agar anak pun dapat pula belajar mengontrol kebutuhan dirinya akan akses gawai. Bukan malah sebaliknya, anak yang dikontrol perangkatnya.

Masa kanak-kanak bukanlah masa yang panjang. Waktu emas itu tidak akan berulang lagi. Perkembangan anak bukan seperti skripsi yang kapan saja bisa direvisi. Ia terus bergerak maju.

Sungguh sayang bila hal sepenting itu terlewatkan hanya karena benda seukuran telapak tangan.

Ya, kan?

Curup,
16.04.2024
Muksal Mina Putra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun