Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan Tanah Air yang Tak Kunjung Berhenti

25 April 2019   08:08 Diperbarui: 25 April 2019   12:43 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrated by; pixabay.com

Hujan seakan tak pernah berhenti. kilatan dan suara petir bergelegar di langit yang hitam. diawali rintik-rintik kecil berubah menjadi besar menghantam atap rumah tempat bernaung.

Tidak peduli fajar atau pun senja, guyuran hujan tidak menampakan akan reda. tak ada mendung pemberi syarat. tak ada bianglala menghiasi langit jika hujan telah pamit untuk berhenti. ini terjadi disiang atau malam tak berjeda.

Akankah hujan ini terjadi sepanjang hayat! atau bersifat abadi tuk selamanya. Membasahi bumi ini. 

Semoga yang diatas sana dapat mendengar doa-doa manusia. manusia yang basah dan kedinginan atau yang mati tersambar petir. dan memerintahkan para malaikat penurun hujan untuk menghentikan hujan ini.

Oooh hujan kami mohon berhentilah. kami ingin lelap dalam tidur, semoga ini hanya mimpi. dan ketika terbangun sang mentari dapat menghangat jiwa raga kami tuk melangkah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun