Mohon tunggu...
Mujizat U
Mujizat U Mohon Tunggu... Wira Swasta Berdikari -

Pemerhati Aktip Sekitar Yang Berusaha Obyektip Dan Gemar Serta Sudi Belajar Dari Massa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Raksasa Ganas Jepang Telah Menggeliat Bangun dari Tidurnya

6 Juni 2018   01:58 Diperbarui: 7 Juni 2018   16:08 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggaran militer petahanan Jepang sendiri tidak main-main, di tahun 2018, mereka menganggarkan 637 trilliun, yang di proyeksikan akan melonjak drastis di tahun 2020 mendatang. Dengan kekuatan militer baru Jepang, diprediksi akan membawa suasana baru pula di kawasan asia pasifik.

Sebagaimana di ketahui, Jepang adalah salah satu negara industri terkemuka di dunia. Di yakini, Jepang akan mampu "membangun industri perangnnya" yang canggih "dengan segera".

Suka tidak suka, mau tidak mau, akan muncul lah kekuatan angkatan perang Jepang yang di proyeksikan menjadi super canggih, yang akan membuat negara-negara yang di perang dunia ke 2  menjadi korban keganasan Jepang, menjadi khawatir mengingat angresi perangnya dimasa lalu. 

Dan dewasa ini, sang raksaksa buas dan ganas telah menggeliat dan mulai bangun dari tidurnya. Sang raksaksa yang di masa lalu, sangat haus darah dan makan korban jutaan nyawa dimulai dari pearl harbour di lautan pasifik, korea, tiongkok, sampai semua kawasan asia tenggara, semua pernah merasakan kekejaman si raksaksa itu.

Tentu situasi dan kondisi sekarang, tidak sama seperti masa silam. Negara-negara yang dahulu menjadi korban ke ganasan fasis Jepang di masa silam belum menjadi negara merdeka. Tapi sekarang sudah menjadi negara berdaulat dan memiliki angkatan bersenjatanya masing-masing yang pastinya tidak semudah ditaklukan seperti dahulu.

Situasi dan kondisi dewasa ini berubah drastis serta jauh berbeda dengan masa silam. Di Asia timur, selain raksaksa Jepang yang mulai menggeliat bangkit kembali, telah lahir raksaksa baru yakni Tiongkok, Korea selatan dan Korea utara.

Sepertinya bagi asia tenggara tidak ada jalan lain selain harus bersatu padu agar "kemungkinan" tidak menjadi "korban ke ganasan para raksaksa" tersebut. Karena juga di sebelah selatan ada raksaksa Australia yang tentu pula harus di waspadai!? 

           ***** Vox Populi Vox Dei *****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun