Mohon tunggu...
Muh Arbain Mahmud
Muh Arbain Mahmud Mohon Tunggu... Penulis - Perimba Autis - Altruis, Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Perimba Autis - Altruis Pejalan Ekoteologi Nusantara : mendaras Ayat-Ayat Semesta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Puasa dan Moralitas Lingkungan

26 April 2019   16:06 Diperbarui: 2 Mei 2019   06:57 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi lingkungan | sumber: pixabay

Jika masyarakat sekitar hutan sudah dijaga hak-haknya dan diberdayakan kewajibannya, maka keselamatan TSL dan makhluk hidup lain serta kelestarian hutan dan lingkungan alam pun pasti terjaga.

Kesalehan ekologi pun dapat dikembangkan pada masyarakat luar kawasan hutan, termasuk masyarakat perkotaan. Ibadah puasa diwujudkan dengan kesadaran menahan diri untuk tidak berlaku berlebihan dalam segala aktivitas kehidupan.

Pun menahan diri untuk memperbaiki gaya hidup konsumtif dan hedonis. Perilaku berlebihan dan gaya hidup tersebut sering menimbulkan dampak ekologis, seperti sampah, limbah, polusi / pencemaran, hingga pemanasan global.

Puasa bermakna sebagai 'masa adaptasi jasmani -- ruhani' kita dalam merespon perubahan iklim dan perubahan sosial.Diharapkan pasca Ramadhan kita terlahir kembali sebagai pribadi bertakwa (muttaqin), integrasi kesalehan diri-sosial-ekologi. Kita dapat bertransformasi, dari ulat (pengerat daun - sumberdaya) menjadi kupu-kupu, penebar sari bunga pun kebajikan sehingga kehidupan di muka bumi terus berlangsung. Sabda Nabi, yang terbaik di antara kalian adalah yang paling bermanfaat bagi sesama (dan semesta).

Inilah moralitas lingkungan yang akan mengantarkan kita pada pencapaiantujuan hidup manusia menurut Yusuf Qardhawi, yakni untuk mengabdi kepada Allah, sebagai khalifatullah di bumi, dan untuk membangun peradaban etis di bumi.

Selamat berpuasa Ramadhan 1437 H -- Selamat meraya Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2016. Selamatkan sesama -- semesta untuk kehidupan!

***
Daftar Pustaka

www.alquran-digital.com.
Attfield, Robin, 2010. Etika Lingkungan Global, Yogyakarta: Kreasi Wacana, Cet. pertama.
Mahmud, Muh. Arba'in, 2015. Gender dan Kehutanan Masyarakat, Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Mahmud, Muh. Arba'in, 2015. Ekoteologi Moloku Kie Raha, Gagasan Pengendalian Ekosistem Hutan Maluku Utara, Yogyakarta: The Phinisi Press.
Malut Post, 21 Februari 2014.
Marfai, Muh. Aris, 2005. Moralitas Lingkungan, Refleksi Kritis Atas Krisis Lingkungan Berkelanjutan, Yogyakarta : Weha -- Kreasi Wacana.
Murata, Sachiko, 1996. The Tao of Islam, Bandung: Mizan.
[1] PEH Muda BPDASHL Ake Malamo, Sekretaris Forum Koordinasi DAS Moloku Kie Raha

***

Artikel ini pernah termuat di SKH Malut Post, 06 Juni 2016, sebagai perayaan literasi menyambut Ramadhan 1437 H / 2016 M dan Hari Lingkungan Hidup (5 Juni 2016). Semoga masih relevan dengan Ramadhan 1440 H ini dan pelepasan Hari Bumi kemarin (22 April 2019).

Selamat menyambut bulan Ramadhan 1440 H!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun