Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Capres Luput Bahas Kapal Malaysia Tabrak Kapal TKI

25 Juni 2014   01:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:12 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_330654" align="aligncenter" width="480" caption="Berita Harian Serambi Indonesia, 24 Juni 2014."][/caption]

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kembali mendapat perlakuan kejam dari aparat Malaysia. Rabu dinihari lalu (18/6/2014), kapal kastam (custom/bea cukai) Malaysia diduga menabrak kapal Jeti Kelanang yang mengangkut 97 TKI di perairan Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor Malaysia.

Akibatnya, 14 orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 61 orang dinyatakan selamat, dan selebihnya belum ditemukan sampai saat ini. Dari 61 orang yang selamat, sebanyak 30 orang ditahan di Balai Polisi Teluk Panglima Garang, dan 31 orang lagi ditahan pihak kastam (custom) Malaysia.

Kapal Jeti Kelanang yang mayoritas ditumpangi TKI asal Aceh, malam itu rencananya akan menuju ke Indonesia. Menurut penuturan keluarga korban kepada Posko Informasi dan Pengaduan Korban Kapal Karam yang dibentuk Pemerintah Aceh, ternyata tenggelamnya kapal Jeti Kelanang bukan karena kelebihan muatan.

“Semuanya memberikan testimoni yang sama, bahwa kapal mereka dihentikan oleh kastam Malaysia, ditabrak, ditembaki, bahkan mereka dimintai uang 300 RM per orang,” kata Karo Humas Pemda Aceh, Murthalamuddin.

“Apapun penyebab karamnya kapal pengangkut TKI asal Aceh itu harus diungkap karena ini menyangkut kehormatan bangsa,” tambahnya kepada harian Serambi Indonesia, Selasa (24/6/2014).

Simpang siurnya dugaan kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan aparat Malaysia terhadap para TKI tersebut, maka Pemerintah Aceh meminta Pemerintah Pusat untuk membentuk Tim Pencari Fakta.

Minggu kemarin (22/6/2014), jutaan pasang mata terkesima saja menyaksikan debat capres yang disiarkan langsung oleh sejumlah stasion televisi. Debat itu mengangkat topik “Politik Internasional dan Ketahanan Nasional.” Topik ini sangat menarik dikaitkan dengan peristiwa terkini terkait tenggelamnya kapal pengangkut TKI.

Saya sangat berharap, kedua capres itu akan mengemukakan pandangannya atas dugaan penyebab tenggelamnya kapal Jeti Kelanang di perairan Pulau Carey, Malaysia. Pasalnya, Minggu pagi itu, beberapa media cetak dan online sudah memberitakan indikasi dan dugaan penyebab karamnya kapal Jeti Kelanang tersebut. Informasi dari keluarga korban mengungkapkan bahwa kapal Jeti Kelanang bukan tenggelam karena kelebihan muatan, tetapi ditabrak oleh kapal kastam Malaysia.

Saya makin yakin, ketika Jokowi membuka debat capres itu dengan ucapan duka cita atas kecelakaan kapal TKI di perairan Malaysia. “Semoga semuanya selamat,” kata Jokowi, malam itu. Ditenggelamkannya kapal pengangkut TKI ini bisa menjadi topik terhangat yang paling layak diperdebatkan. Baik dalam konteks perlindungan WNI dan TKI di luar negeri, maupun hubungan dengan negara tetangga.

Oleh karena Jokowi yang memulai membuka isu tentang kapal pengangkut TKI yang karam di perairan Malaysia, saya berharap bahwa Jokowi pula yang akan menanyakan kepada Prabowo. Berharap dan berharap, ternyata Jokowi tidak kunjung menanyakannya isu tersebut sampai debat capres itu berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun