Mohon tunggu...
Hardi Ramadhan
Hardi Ramadhan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Buru-buru Wisuda Sebelum Kamu Memiliki Ketiga Hal Berikut

24 September 2017   10:17 Diperbarui: 7 Februari 2018   14:16 3781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterampilan (skills)

Untuk yang satu ini, seakan keberadaanya tidak hanya dibutuhkan dalam dunia kerja, namun untuk melangsungkan kehidupan sehari-hari pun kita membutuhkan suatu keterampilan. Misalkan saja memasak, kita membutuhkan keterampilan memasak untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dimakan. Contoh lain seperti membenarkan genteng rumah yang bocor, kita harus memiliki keterampilan bertukang untuk memasang genteng, tidah harus baik, minimal pemasangannya benar.

Intinya, keterampilan bukanlah sesuatu yang benar-benar harus membutuhkan teori atau wawasan spesifik untuk menguasainya. Keterampilan atau skill ini dapat dipelajari melalui interaksi ataupun melalui pengamatan dari lingkungan sekitar.

Yang membedakan keterampilan di dunia kerja hanya spesifikasi keterampilanya saja. Misalkan dalam dunia perbankan kita dituntut memiliki keterampilan mengolah data dengan baik untuk entry data keuangan yang di aplikasikan kedalam penggunaan komputer. Hal ini jugalah yang memisahkan skill dengan pengetahuan, yang bersifat teoritis dan keterampilan yang bersifat praktikal.  

Contoh lain misalkan keterampilan mengajar, banyak lulusan mahasiswa ilmu pendidikan yang tidak memiliki keterampilan mengajar walaupun pada dasarnya tujuan dari fakultas itu adalah menetaskan para pendidik-pendidik baru yang mampu di bidangnya. Tapi apalah daya, pembelajaran yang kamu dapatkan selama proses perkuliahan nyatanya tidak semata-mata melatih kamu untuk memiliki keterampilan mendidik. Sebagian besar pengetahuan yang kamu dapat dalam perkuliahan berbentuk teoritis, yang tentu saja minim sekali kontribusinya terhadap keterampilan mendidik yang sifatnya praktikal.

Untuk itulah kenapa banyak mahasiswa yang sadar akan salah satu kebutuhan kerja ini, mereka berlomba-lomba mencari alternatif lain agar memiliki bekal keterampilan untuk melamar kerja nanti. Salah satu caranya seperti bergabung dan aktif di organisasi-organisasi kampus maupun eksternal kampus.

Dengan berorganisasi setidaknya kamu akan terlatih untuk bekerja sama dengan anggota, melatih kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi, berfikir kritis dan sebagainya. Hal-hal tersebutlah yang akan menolong kamu untuk mendapatkan pekerjaan nanti.

Mulai sekarang, belajarlah menjadi mahasiswa yang aktif. Mulailah mencari alternatif yang dapat memperkaya keterampilanmu, jangan kuliah-pulang jungkir balik belajar di kamar demi mengejar IPK tinggi. IPK itu penting namun bukan yang terpenting, karena skill tidak didapat saat kamu membaca setumpuk buku dan menghafal rumus-rumus atau teori, tapi skill itu membutuhkan praktek dan kebiasaan.

Sikap (attitude)

Yang terakhir dan yang tak kalah pentingnya di dunia kerja adalah sikap. Sikap yang dimaksud disini adalah budaya kerja. Sepintar apapun kamu jika sikap mu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan yang memperkerjakanmu, maka kamu akan tersisih oleh pelamar lain yang sesuai kriteria tersebut.

Contoh budaya kerja seperti disiplin, bekerja keras, taat aturan dan sebagainya. Sikap-sikap seperti inilah yang dilihat perusahaan sebagai nilai tambah dalam dirimu sebelum mereka memperkerjakanmu. Jika kamu tidak memiliki budaya kerja yang baik maka sulit bagimu untuk bersaing di dunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun