Mohon tunggu...
Muhammad Baidarus
Muhammad Baidarus Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Kepala Bidang Riset di Pusat Kajian Akuntansi dan Keuangan Publik (PKAKP) PKN STAN (2017-2018); Staff Pengelola Keuangan BWS Kalimantan III Ditjen SDA Kementerian PUPR; Staff Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Setjen Kementerian PUPR; Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pentingnya Penerapan Cukai untuk Batasi Konsumsi Plastik

25 April 2018   09:14 Diperbarui: 25 April 2018   10:50 2946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: economy.okezone.com

Secara ekonomi masyarakat yang mempunyai disposable income relatif tinggi cenderung bersifat konsumtif sementara sisanya akan ditabungkan. Kondisi yang demikian secara jelas menggambarkan bahwa masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi menengah ke atas lebih banyak berbelanja daripada masyarakat kelas bawah. Sehingga penggunaan plastik secara gratis yang ada saat ini justru banyak dimanfaatkan masyarakat kelas menengah ke atas. Hal ini akan memperparah jumlah plastik yang beredar.

Pemetaan Jenis-jenis Plastik

Hampir semua orang memakai barang-barang yang terbuat dari plastik. Sifatnya yang praktis dan kuat menahan beban serta harganya yang murah menjadikan plastik sebagai sarana promosi yang efektif. Tak jarang kita jumpai barang-barang yang terbuat dari plastik seperti botol minuman, gelas, piring, kantong plastik dan sebagainya.

Meskipun demikian, plastik-plastik tersebut mempunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Sebelum menerapkan kebijakan ekstensifikasi BKC terhadap hasil produk plastik, pemerintah harus melakukan pemetaan jenis-jenis plastik mulai dari jenis plastik yang berdampak ringan terhadap kesehatan dan lingkungan hingga yang berdampak berat. Berikut merupakan jenis-jenis plastik:

  • PET-Polyethylene Terephthalate
    Mayoritas bahan plastik PET didunia digunakan untuk serat sintetis (sekitar 60%). Dalam industri pertekstilan PET biasa dikenal dengan sebutan polyester (bahan dasar botol kemasan 30%). Untuk itu, botol jenis PET direkomendasikan sekali pakai karena apabila sering pakai untuk menyimpan air akan berisiko terhadap penyakit kanker.
  • HDPE-High Density Polyethylene
    HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena memiliki kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemas. Namun, ada baiknya tidak menggunakan wadah plastik dengan bahan HDPE terus menerus karena plastik berbahan HDPE akan melepaskan senyawa antimony trioksida yang dapat mengakibatkan terganggunya sistem pernapasan dan iritasi kulit.
  • V-Polyvinyl Chloride
    Plastik yang berbahan PVC mengandung DEHA yang dapat berekasi dengan makanan yang dikemas dalam plastik saat besentuhan langsung dengan makanan tersebut. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi mengakibatkan penyakit ginjal, hati dan penurunan berat badan.
  • LDPE-Low Density Poliethylene
    Pada umumnya plastik jenis ini digunakan untuk tempat makanan , plastik kemasan, botol yang lunak. Plastik berbahan LPDE ini sulit dihancurkan, tetapi baik digunakan untuk tempat makanan atau minuman karena senyawa tersebut sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan atau minuman yang di kemas dengan bahan ini.
  • PP-Polypropylene
    Karakteristik plastik berbahan PP adalah sifatnya yang transparan dan tidak jernih atau berawan. Plastik yang berbahan PP ini lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, serta ketahanan yang baik terhadap lemak.
  • PS-Polystyrene
    Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan plastik jenis ini harus dihindari karena berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormone estrogen, pertumbuhan dan sistem saraf, juga bahan ini sulit didaur ulang.
  • OTHER
    Jika ada plastik yang bertuliskan Other berarti bahwa plastik tersebut dapat berbahan SAN-styrene acrylonitrile, ABS-acrylonitrile butadiene styrene, PC-polycarbonate, dan Nylon. Dari beberapa jenis bahan plastik tersebut, plastik yang paling baik yaitu SAN dan ABS karena memiliki resistensi yang tinggi terhadap kimia dan suhu.

Berdasarkan pemetaan jenis-jenis plastik diatas menjadi suatu langkah penting bagi pemerintah untuk menentukan tingkat tarif tertentu yang sesuai terhadap setiap risiko pemakaian BKC hasil produk plastik. Hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan tingkat konsumsi plastik di Indonesia yang membahayakan diri sendiri maupun lingkungan.

Kantong Plastik Berbayar Salah Sasaran

Masalah sampah plastik tampaknya sudah menjadi perhatian banyak pihak terutama pemerintah. Melalui KLHK, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun beberapa waktu yang lalu menerbitkan peraturan berupa SE Nomor: S.1230/PSLB3-PS/2016 terkait dengan harga dan mekanisme penerapan kantong plastik berbayar.

Namun, kebijakan tersebut menimbulkan reaksi negatif dari sejumlah asosiasi pengusaha di Indonesia. Sehingga pelaksanaan peraturan tersebut tidak berlangsung lama. Beberapa Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menghentikan kebijakan plastik berbayar terhitung sejak 1 oktober 2016. Hal itu terjadi lantaran peraturan tersebut masih dalam uji coba dan belum mempunyai kekuatan hukum tetap. Selain itu, peraturan tersebut perlu dikaji ulang karena mengabaikan aspek keadilan dan kepastian hukum.

Sejumlah industri ritel menilai penerapan kebijakan tersebut kurang tepat dan harus dikaji ulang. Pasalnya, kebijakan tersebut hanya ditujukan pada pemilik usaha ritel, padahal peredaran kantong plastik terbesar justru ada di pasar tradisional.

Tak hanya soal kuantitas, sejumlah industri ritel juga mengklaim bahwa plastik yang ia pakai sudah menggunakan bahan ramah lingkungan yang membuat plastik mudah terdegradasi. Sehingga perlu ada penyesuaian tarif untuk setiap jenis plastik yang memiliki kandungan kimiawi yang berbeda.

Potensi Penerimaan Cukai Plastik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun