Mohon tunggu...
Muhajir Hakim
Muhajir Hakim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Menakar Peluang Gugatan Hukum terhadap Auditor: Belajar dari Krisis Litigasi Klasik Amerika

2 Agustus 2017   11:25 Diperbarui: 2 Agustus 2017   11:36 5299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

1.Pemerintah Amerika Serikat melawan Simon (1969)

Kasus ini dikenal sebagai kasus continental vending, yang melibatkan sejumlah pinjaman yang dilakukan oleh Continental Vending untuk perusahaan afiliasinya yang bernama Valley Commercial Corporation, yang selanjutnya meminjamkan uang tersebut kepada Roth, direktur utama Continental. Pinjaman kepada Roth dijamin terutama dengan saham biasa Continental yang dimiliki Roth. Selanjutnya Valley menggunakan saham-saham ini sebagai jaminan atas pinjaman dari Continental. Auditor Continental tidak pernah mengaudit Valley. Para tergugat yang terdiri dari seorang mitra senior, seorang mitra yunior, serta seorang auditor senior dari suatu KAP yang berkelas internasional telah memberikan persetujuannya atas catatan bahwa jumlah piutang dari Valley telah dibebani bunga sebesar 12% per tahun salelah dikurangi saldo utang kepada perusahaan dan dijamin dengan ekuitas Valley dengan persalujuan pada harga pasar sekuritas. Namun pada 15 Februari 1963, jumlah harga pasar ekuitas tersebut telah melampaui jumlah bersih nilai piutang.

Secara khusus pemerintah AS menggugat bahwa catatan tergugat adalah tidak benar dan menyesatkan karena 1) catatan kaki pada laporan Continental tidak menunjukkan bahwa Roth mendapatkan uang itu, 2) sifat penjaminan tidak diungkapkan meskipun 80% di antaranya terdiri sekuritas tidak terdaftar yang diterbitkan oleh Continental, 3) jumlah piutang bersih yang dimiliki Valley ternyata tidak benar karena pada penyajian hutang Valley yang dikompensasikan terdapat sejumlah diskon untuk pihak luar, serta 4) referensi pada posisi jaminan dalam bulan Februari tidak mengungkapkan piutang Valley yang sebenarnya pada tanggal itu.

Tergugat dengan dukungan kesaksian dari 8 pimpinan profesi akuntan, berpendapat bahwa catatan tersebut sesuai denga GAAP dan bahwa kepatuhan tersebut merupakan bentuk pembelaan yang menentukan terhadap gugatan kejahatan salah penyajian. Namun hakim yang memeriksa perkara menolak argumentasi tersebut dan meragukan posisi wajar dalam penyajian laporan keuangan. Para juri menyimpulkan bahwa neraca tidak menyajikan secara wajar, dan tiga tergugat dikenakan tuduhan tindak pidana kejahatan. Pengadilan banding AS menolak untuk mengubah putusan tersebut dan menyatakan bahwa para tergugat dinyatakan bersalah dan dikenakan denda sebesar $17.000 serta pencabutan izin praktik.

2.The Fund of Funds Limited melawan Arthur Andersen & Co (1982)

The Fund of Funds Limited (FOF) adalah sebuah perusahaan pendanaan investasi bersama yang mengasakan kontrak lisan sebagai bagian dari program diversifikasi untuk membeli sejumlah asal dari King Resources Corporation (KRC) pada tingkat bunga tidak kurang dari harga yang diterima penjual dari pelanggan lainnya. Arthur Andersen (AA) menjadi auditor untuk kedua perusahaan tersebut, dan beberapa personil kuncinya berpartisipasi pada kedua perikatan.

Dalam surat perikatan kepada FOF, AA menyatakan bahwa setiap penyimpangan yang ditemukan oleh KAPnya akan diungkapkan kepada klien. Pada saat mengaudit KRC, AA menemukan bahwa FOF telah dibebani dengan harga yang secara signifikan jauh lebih tinggi dibanding pelanggan lainnya. Namun AA tindak mengungkapkan hal ini kepada FOF karena AA tidak ingin melanggar peraturan informasi rahasia klien. Penggugat mengatakan bahwa seharusnya AA mengungkapkan adanya pembebanan lebih tersebut atau setidaknya mengundurkan diri dari salah satu perikatan tersebut.

Dalam laporan keuangannya per 31 Desember 1969, FOF membukukan peningkatan penilaian kembali yang signifikan pada penyertaan sumber daya alam tertentu. Penilaian ini didasarkan pada transaksi nonarms's length dari penjualan nonbona fide atas sebagian kecil penyertaan yang sama oleh KRC. Sesuai dengan pedoman yang digunakan, sebenarnya AA tidak dapat memberikan pendapat WTP atas laporan keuangan KRC dengan adanya penjualan ini. Meskipun demikian, AA tetap memberikan pendapat tersebut. AA menyatakan bahwa laporan mereka atas KRC tidak menjadi penyebab penilaian kembali FOF dan bahwa mereka tidak mengetahui adanya penjualan nonbona fide tersebut sebelum laporan diterbitkan.

Para juri berpendapat bahwa AA bertanggungjawab karena ikut membantu dan bersekongkol dalam pelanggaran hukum dan kecurangan karena tidak mau mengungkapkan pengalahuan mereka atas kesalahan KRC terhadap FOF. Selain itu para juri juga menyatakan bahwa AA bersalah atas pelanggaran kontrak karena mereka tidak mematuhi apa yang mereka nyatakan secara spesifik dalam surat perikatan kepada FOF. Penggugat mendapatkan ganti rugi sebesar $81 juta. Dalam kasus ini hakim selanjutnya menurunkan nilai kerugian tersebut sampai jumlah yang tidak diungkapkan.

3.2.Bagaimana potensi gugatan dan pembelaan auditor, serta meminimalkan risiko litigasi?

Dari sisi peraturan common law,potensi gugatan dan pembelaan auditor pada umumnya harus menggunakan kecermatan sebagai pembelaan dalam gugatan pelanggaran kontrak termasuk tuntutan ganti rugi atas kelalaian. Dalam hal tuntutan ganti rugi pembelaan utama adalah bukti kecermatan atau kelalaian kontributif. Saat auditor tidak memiliki kecermatan, maka di situlah potensi gugatan akan terjadi. Tetapi apabila menggunakan pembelaan berdasarkan kecermatan, auditor harus berusaha membuktikan bahwa audit tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan GAAS. Kertas kerja auditor merupakan alat bukti yang penting dalam pembelaan. Selain itu auditor harus dapat meyakinkan sidang pengadilan bahwa pada dasarnya dalam proses audit terdapat batasan-batasan yang bersifat melekat. Dengan demikian, karena digunakan teknik pengujian selektif, maka terdapat risiko bahwa kesalahan yang material atau penyimpanagan yang ada, dapat saja tidak terdaleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun