Usai upacara tersebut rakyat kembali  dan menaruh daging yang diperoleh saat dibuang ana're'u di pusat kebun yang disebut ainuana. Ai nuana berupa sebuah batu pelat yang disimpan ditengah kebun. Hal ini dilakukan agar tanaman yang baru ditanam dan saat memanen pun banyak dan tidak kelaparan.
      Demikian kisah dibalik bakinaek Uis Tae Bian yang mengandung banyak makna dalam kehidupan sehari-hari. Kemaluan merupakan suatu bagian tak terpisahkan dari tubuh manusia tetapi bagi orang bani-bani kemaluan harus dijaga dandipelihara, dirawat tersendiri. Sebab harga diri dan martabat kaum laki-laki dan perempuan ada pada laki-laki. Sehingga ketika laki-laki meninggal maka tidak ada lagi bibit pertumbuhan baru maka disebut meto' dalam bahasa dawan artinya kering kerontang. Maka dalam upacara tersebut para ketua suku harus membawa tempurung berisi air melambangkan kandungan wanita dibawah ke meto kufeu agar bisa ada kehidupan baru.
Tempat meto' kufeu sangat tertutup untuk umum dan orang lain yang mengunjungi tempat tersebut. Bahkan buang air liur saja tidak dijinkan. Demikian ulasan singkat ini yang saya bagikan kepada pembaca. ***
Ditulis : Yakobus Molo Dini
Guru SMPN Satap Nitmalak