Mohon tunggu...
Anjani Eki
Anjani Eki Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Penikmat Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dengarkan Hati Kecilmu, Agar Tidak Salah Memilih Suami

25 Juli 2017   09:32 Diperbarui: 25 Juli 2017   09:43 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pixabay

Galau belum dapat jodoh? Bersabarlah. Semua akan tiba pada waktunya. Sambil menunggu datangnya belahan jiwamu, baca kisah ini. Renungkan agar tidak membuat kesalahan yang sama.  saya yakin kamu akan lebih  bersyukur masih single saat ini.

                                                                                                                   ***

Cintanya kandas oleh seorang penerbang. Usaha mati-matian untuk mempertahankan lelaki itu berujung kecewa. Yang terpatri di hati Mirna hanya satu, jika Ibunya suka dengan pacar barunya nanti, dia akan melanjutkan ke  jenjang pernikahan.

Ibu mana yang akan menolak calon menantu seorang pegawai bank, BUMN pula. Apalagi Mirna berasal dari keluarga sederhana. Sedangkan pihak lelaki cukup berada. Tidak perlu menunggu dua kali keputusan besar segera diambil.

Mirna dan lelaki itu sepakat untuk membiayai pernikahan mereka sendiri. Keduanya sudah cukup dewasa dan tidak ingin merepotkan orang tua. Setelah dihitung, total biaya pernikahan sebesar lima puluh juta rupiah. Tugaspun dibagi. Siapa harus membayar apa. Bagian Mirna lebih banyak. Namun dia mengiyakan.

Mirna seorang sekretaris di sebuah rumah sakit. Dia bekerja hingga larut malam untuk mendapatkan uang tambahan. Meskipun rekan kerjanya meledek kejar setoran, tidak diambil hati. Dalam hitungan bulan dia akan menikah.

Gedung pernikahan, gaun pengantin, souvenir dan katering telah beres. Namun muncul kebutuhan tidak terduga sebesar lima juta rupiah. Lelaki itu hanya diam. Orang tua Mirna yang akhirnya menutup biaya itu.

Pada hari H, Mirna dan calon suaminya beserta keluarga dirias di sebuah kamar hotel. Tempat resepsi tidak jauh dari hotel tersebut. Keluarga lelaki itu tidak bahagia menyambut Mirna yang dalam hitungan menit akan menjadi bagian dari mereka.

Mirna dikucilkan, bahkan sebelum akad nikah berlangsung. Mirna tidak diberi tumpangan untuk menuju tempat acara. Sedangkan lelaki itu naik mobil mewah. Tidak ada waktu untuk merasakan kecewa. Dia harus berangkat. Lagipula banyak taksi.

Dengan satu tarikan napas, semua saksi kompak mengatakan sah. Tidak hanya Mirna dan suaminya merasa lega, namun seluruh tamu undangan yang hadir. Sanak saudara dan sahabat bahagia. Mereka tersenyum melihat hidangan yang telah menunggu. Pesta dimulai. Alunan musik memanjakan seisi ruangan yang berbaris mengambil piring. Antre untuk mencicipi makanan.

Usai sudah resepsi keduanya. Satu persatu kerabat dan sahabat berpamitan. Mirna ingin bermanja dan melepas lelah. Merayakan dunia baru bersama lelaki yang dia pilih. Bercanda dan berbincang ringan tentang masa depan. Malam ini akan menjadi miliknya seorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun