Mohon tunggu...
Mirrza Alam Akbar
Mirrza Alam Akbar Mohon Tunggu... -

merupakan lulusan dari Institut Pertanian di daerah Bogor. Penyuka Chelsea Football Club sejak tahun 2005. Salam hangat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Satu Tahun Pemerintahan

29 Oktober 2015   00:13 Diperbarui: 14 Maret 2017   20:01 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertama-tama, saya ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-87

Wah “usia” yang lebih tua dari hari kemerdekaan kita ya. Tapi itu mungkin adalah semangat yang ingin dibangun oleh para leluhur kita. Bangun pemuda-pemudinya, baru bangun negaranya. Berbicara negara, terlebih dahulu kita harus samakan persepsi bahwa negara dapat dianalogikan sebagai suatu organisasi bagi semua orang-orang yang tinggal di suatu negara tersebut. Apakah sudah sama persepsi kita? Silahkan menikmatinya kembali :)

Belakangan saya baca, banyak tulisan yang menyinggung,”apa kontribusimu untuk negara?” saya sendiri belum bisa menjawab pertanyaan tersebut namun mengutip kata-kata Peter Drucker dalam artikel inspiratif dari Impact-factory yang berjudul “What’s Your Contribution” mengatakan bahwa kontribusi bukan wewenang organisasi semata namun individu yang bersangkutan. Pertanyaan,”Apa kontribusi saya?” harus segera dilanjutkan dengan pertanyaan,”Apa yang harus saya kontribusikan?” Pertanyaan ini menjadi penting untuk menjadikan sesuatu yang abstrak di awang-awang, menjadi IDE NYATA yang jelas.

Contribution should not be something that is easy but it sure worth it. Coba perhatikan dengan seksama hal-hal spesifik yang bisa kita kerjakan? Mungkin terkait dengan meeting mingguan yang hampir selalu membosankan dan tanpa makna. Mungkin soal pola jam kerja yang tambah sulit ditepati. Mungkin juga tentang hubungan antar personal diantara team perlu dibenahi.

Sebagai penutup pada tulisan tersebut, ungkapan seorang astronom kondang Neil deGrasse Tyson bisa melengkapi pemahaman tentang kontribusi,”I have a personal philosophy in life: If somebody else can do something that I’m doing, they should do it. And what I want to do is find things that would represent a unique contribution to the world – the contribution that only I and my portofolio of talents can make happens. Those are my priorities in life.”

Iya saya setuju dengan hal itu, jika orang lain dapat melakukan sesuatu yang saya lakukan maka apa yang seharusnya saya lakukan adalah mencari sesuatu yang dapat merepresentasikan suatu kontribusi untuk dunia, kontribusi itu hanya saya dan talents saya yang bisa membuatnya terjadi. Saya berkata seperti ini bukan karena saya memiliki suatu “jabatan” yang bisa dibanggakan di akhir tulisan. Saya hanya mahasiswa biasa yang kadang sering dibully teman seangkat sendiri namun dari hal itu, saya selalu mendapatkan angle atau sudut pandang yang bagus tentang pemimpin.

Ribut masalah “Gagalnya 1 tahun pemerintahan Jokowi-JK” hampir memenuhi timeline socmed line saya. Ada yang setuju dengan pergerakan BEM-SI atau juga yang memilihi #LawanBEMSI

Pilihan kalian menggambarkan isi hati kalian, mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Bukan merupakan hal eksak dimana 1 + 1 pasti hasilnya 2 namun kita sedang membangun negara. Pro-kontra menunjukkan kita masih mencintai negara Indonesia, nikmati prosesnya. Beberapa minggu yang lalu, saya dan teman-teman seangkatan mendapatkan pelatihan soft-skill dan manner dari salah satu alumni kami. Disela-seal pelatihan, beliau berbicara tentang kebijakan baru di kampus saya dan dari situ, saya mendapat pemahaman baru dengan saya melihat dari jauh apa yang dilakukan teman-teman saya, turun lapang meneriaki Tolak Kampus Hijau, apa mereka menyadari siapa yang seharusnya mereka bela? Lalu bagaimana perasaan “bapak-ibu” kita yang sudah merancang kebijakan itu? Apa ketika sebagai “anak” hanya bisa protes?

Analogi-analogi diatas yang bisa menggambarkan perasaan saya saat ini tentang satu tahun pemerintahan Jokowi-JK. Memang kita tidak akan bisa menggantikan peran & posisi orang no. 1 di suatu negara karena kita semua memiliki peran, tidak mungkin seorang pengangkut sampah yang protes terhadap pemerintah, harus menjalankan tugas negara selama 1 tahun tetapi seorang pengangkut sampah sudah sangat berjasa mengangkut sampah-sampah kita, coba bayangkan kalau mereka tidak ada. Alasan lain mengapa kita tidak akan bisa menggantikan peran & posisi tersebut karena kita tidak masuk partai politik. Saya serius, sampai kapanpun kalian tidak bisa menjadi seorang presiden kalau kamu tidak tergabung dalam partai politik, sebagus apapun diri kamu di lingkungan kamu(ironis).

Saat ini saya hidup dan tinggal di lingkungan para intelek yang sedang mengejar impian mereka. Apa mereka tidak peduli dengan negaranya? Tentu saja tidak. Mereka sangat peduli, ada yang membuat tulisan berisi dukungan pada pemerintah, ada yang memilih untuk meneruskan studi S2 di luar negeri lalu membangun perusahaan berbasis pengembangan masyarakat, dan ada juga yang terus berfokus pada akademiknya lalu bercita-cita membuat saluran televisi yang bisa mengedukasi masyarakat Indonesia lebih baik.

Semua memiliki peran, termasuk kamu, saya dan semua orang. Bagi pemangku kuasa alangkah arifnya bapak maupun ibu, bila mau berinteraksi kami secara terbuka dan tanpa dibuat-buat. Bagi pengambil keputusan, kami orang-orang diluar istana memang tidak pernah tahu maksud dari setiap tindakan bapak namun harapan kami, bapak tetap menjaga rumah kita ini dari tamu-tamu yang tak seharusnya mengambil barang-barang rumah kita sedikit demi sedikit. Kami tahu pak para tamu itu datang dengan segudang ilmu pengetahuan, teknologi yang lebih maju dibandingkan kami tapi bukan berarti kami harus terus menerima saja segalanya dari mereka, pak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun