Pemberitaan yang tidak sesuai dengan kaidah pemberitaan tersebut sudah membantu para terrisme membuat ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan kepada masayarakat, sehingga mudah di sulut dengan berbagai propaganda serta ujaran kebencian yang lantas menjadi marak. Belum lagi menyoal kupon-kupon palsu yang memang gak benar karena situs yang disebarkan tidak resmi, apalagi kalau ujung tombak literasi digital yang justru menyebarkan, sedih jadinya. Mungkin bisa saling mengingatkan dan sangatlah penting untuk lagi-lagi mengecek sumber dari berita atau informasi yang diterima tahan jempol sebelum menyebarkan pikirkan seribu kali.
Bagaimana Mengendalikan Hoaks juga Terorisme?
Pada dasarnya, tujuan dari terorisme adalah bukan banyaknya korban jiwa, melainkan efek ketakutan yang diberikan akibat dari aksi para teroris. Maka itu, dengan perilaku menyebarkan gambar, foto, dan video korban aksi terorisme di dunia maya adalah tujuan sebenarnya dari para pelaku.
Pasalnya, dengan melihat gambar, foto, dan video korban aksi terorisme, secara psikologis dapat menimbulkan ketakutan berlebih kepada mereka yang melihatnya. Inilah yang justru diinginkan oleh para pelaku.
"Penyebaran foto dan video memberi oksigen bagi para teroris yang ingin menyebar ketakutan di masyarakat," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Tidak hanya gambar, foto, dan video, saat terjadi rentetan serangan bom bunuh diri di Surabaya, banyak juga pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kejadian ini dengan menyebarkan hoaks atau berita bohong perihal adanya ledakan bom susulan di sejumlah tempat.
Tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu mengenai info tersebut, masyarakat pun secara tidak sadar langsung menyebarkannya di media sosial, yang tentunya berpotensi menambah ketakutan publik.
Pakai Hati sangat diperlukan karena prinsip "kehati-hatian merupakan keutamaan dalam menghindari hoaks. Jikalau tidak perlu atau headlines berita mencurigakan langsung bisa dihindari saja.
Pakai Akal Sehat Ciri berita atau info sehat adalah banyak hal yang mengada-ada, bila kita pikirkan kembali isi berita tersebut merupakan isapan jempol belaka, apalagi bila sudah ada kata-kata " sebarkan sekarang dan bla bla bla" bisa dicurigai bahwa berita tersebut tidak bisa dipercaya. Lebih bijak dan rasional mencari tahu bahasan dari info yang diterima.
Perhatikan Sumber cek dan waspada pada portal berita yang tidak kredibel. Lihat dulu alamat websitenya, penulis beritanya.