Mohon tunggu...
anjar miranda
anjar miranda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Hal yang Paling Merisihkan bagi Perantau dari Papua

22 September 2017   12:56 Diperbarui: 23 September 2017   07:29 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bandara-rendani-manokwari-59c4a1c3a0d5d013897571f3.jpg
bandara-rendani-manokwari-59c4a1c3a0d5d013897571f3.jpg
Sudah jelas pasti ada bandara di Papua, mungkin kedua foto tersebut bisa menjelaskan pertanyaan seperti itu. Daerah di Papua itu terdiri dari pesisir pantai dan pegunungan, akses untuk ke daerah pegunungan bisa menggunakan jalan darat dan udara namun untuk waktu yang cepat orang pasti menggunakan pesawat. Papua belum dapat dikatakan sebagai provinsi kalau infrastrukturnya belum memadai, yakalo provinsi gak ada bandara hehehe.... 

Bandara di Papua itu belum sebesar bandara internasional di kota lainnya di Indonesia, sehingga penerbangan ke beberapa tempat memerlukan pergantian pesawat besar ke pesawat kecil, seperti Yogyakarta-Manokwari menggunakan pesawat besar kemudian untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Teluk Bintuni maka penumpang mengikuti pesawat kecil. 

5. Biaya Hidup di Papua mahal 

Sebenarnya mahal yang kalian nilai itu tolak ukurnya adalah biaya disini. Biaya hidup di Papua itu memang mahal karena distribusi barang sendiri masih dari luar Papua pun mahal sehingga tak heran kalau di Papua barang nya mahal. Berbeda dengan disini distribusi barang kebanyakan menggunakan melalui transportasi darat karena distributor dekat harga jualnya pun masih terjangkau ongkos kirim nya juga tak terlalu makan biaya, sedangkan di Papua penjual menjadi pihak lain yang membeli lagi kemudian  menjual lagi  sehingga harga jual pasti mahal karena biaya pengiriman melalui transportasi udara dan laut pastinya lebih tinggi. Mahal dan tidaknya itu merupakan hal yang relatif karena orang pasti akan sesuaikan dengan pendapatannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun