Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Sengketa Masa Lalu itu Sebenarnya Rindu

17 Juli 2017   18:26 Diperbarui: 17 Juli 2017   18:30 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuramaikan sengketa masa lalu

Dengan tetabuhan harpa dan seruling gembala

Tak ada ternak yang terlupa

Terbawa pulang dari padang rumput seluas dunia

Lalu kau memandangku sejauh rindu yang dilemparkan batu batu

Barangkali menuduhku sebagai penukas angan ngayawara

Padahal sengketa itu sebenarnya adalah cinta

Atau kau mungkin hanya pura pura bodoh saja

Beriringan di penghujung senja

Dikandangkan dalam kenangan berkelimpungan

Laksana lebah lebah terusir api

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun