Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjanjian

5 Juni 2017   02:12 Diperbarui: 5 Juni 2017   02:12 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selemah lemahnya angin yang gagal bertiup

Akan tetap saja membadai pada waktunya

Memporak porandakan usang yang seringkali enggan mengakui karatnya

Sekuncup kuncupnya sinar bulan yang sampai di permukaan bumi

Akan tetap saja berpurnama pada saatnya

Memberikan terang seadil adilnya kepada muram yang ingin selalu saja menjajah

Seruncing runcingnya onak rotan berusaha melukai

Akan tetap saja perjalanan dilanjutkan dengan meminum air dari akar akarnya

Membasahi kering pada tenggorokan yang bisa saja menghentikan kerasnya sebuah perjuangan

 

Seperti sumpah putih kepada hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun