Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan Selalu Terjadi Kemudian

4 Juli 2017   23:38 Diperbarui: 4 Juli 2017   23:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidak tahu apakah ini kabar menyedihkan atau menggembirakan

Hutan dibagi bagi untuk yang selama ini terpinggirkan

Apakah memang ini keadilan?

Apakah memang ini cara membetulkan yang berantakan?

Jika ini keadilan

Maka mari serentak kepalkan tangan beri dukungan

Jika ini sebuah cara perbaikan yang berkemanfaatan

Maka satu satunya cara adalah bersama singsingkan lengan

Tapi tolong sisihkan sejenak ingatan

Tentang alam yang telah tercabik cabik bergelimpangan

Apakah suara mereka sudah dipertimbangkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun