Nyatanya aku hanya termangu
Endapkan gumpalan pengecut ini dalam-dalam
Nyeri berkali-kali dan terus diam
Geram pandangi luka yang terlalu lama
Â
Nyalakan sedikit api dari ilalang kering
Enggan kejar asapnya yang selalu mencibir
Nuansa gelap menyergap melalui sudut-sudutnya
Gonggongan anjing beranak itu membuka mataku
Nona, aku bersumpah bersama petang
Enyahkan teriakan murni hatiku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!