Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Neng Neng Neng Neng

25 April 2017   19:54 Diperbarui: 26 April 2017   05:00 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyatanya aku hanya termangu

Endapkan gumpalan pengecut ini dalam-dalam

Nyeri berkali-kali dan terus diam

Geram pandangi luka yang terlalu lama

 

Nyalakan sedikit api dari ilalang kering

Enggan kejar asapnya yang selalu mencibir

Nuansa gelap menyergap melalui sudut-sudutnya

Gonggongan anjing beranak itu membuka mataku

Nona, aku bersumpah bersama petang

Enyahkan teriakan murni hatiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun