Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menjadi Mustahil dan Janggal

11 Maret 2020   19:16 Diperbarui: 11 Maret 2020   19:17 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang menjadi mustahil itu penting
karena hal-hal yang masuk akal
malah seringkali membuat kita hilang akal
lalu kita berpikir sedikit binal
seolah telah meletakkan otak
agak jauh di luar kotak

Tapi tentu saja
menjadi mustahil bukannya tak apa-apa
bisa saja kita dituduh sebagai berhala
berdiam di pojokan museum
dan menjadi saksi bisu dan buta
hanya melihat hilir mudik pengunjung
yang lewat sembari cekikikan
tanpa tahu apa yang ditertawakan

Merasa janggal juga tidak apa-apa
sebab menjadi normal butuh banyak biaya
harus rajin berbasa-basi
sambil bersalaman
dan memasang senyuman paling lebar
seukuran baliho iklan di pinggir jalan

Kelak saat telah menjadi normal
kita harus menghormati apapun yang janggal
menghargai semua yang mustahil
dan belajar tersenyum
dengan cara biasa
seakan senyum itu
suatu perihal luar biasa

Jakarta, 11 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun