Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mimpi Pertama

1 Maret 2020   20:17 Diperbarui: 1 Maret 2020   20:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Menemukan mimpi yang terdampar
di bawah pokok cemara
pada sebuah pagi, di meja sarapan
di lereng gunung yang menyembunyikan kabutnya
untuk nanti malam

Mimpi itu mimpi yang dilahirkan
terlalu cepat
sebab sebenarnya mimpi itu
belum disertai alamat

Mimpi tentang dunia
yang selalu tersenyum
dan lautan
yang menyingkirkan segala bentuk taifun
juga gunung-gunung
yang memeluk sungai-sungai
tanpa ada lagi niat membadai

Ini dulu
mimpi paling pertama
yang pernah diimpikan
sebelum mimpi-mimpi selanjutnya
terus menenggelamkan
dan sekarang menjadi mimpi
paling akhir
sebelum semua perkara
diambil alih takdir

Bogor, 1 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun