Menjelang petang
di sebuah kota yang terus-terusan gamang
pada sikapnya sendiri atas kemanusiaan
Seorang gadis kecil bermata kuyu
mengangsurkan dua bungkus tisu
; pak, bu, ini tisu untuk membersihkan segenap rasa kelu. Hanya sepuluh ribu.
Seorang lelaki kecil berambut kelabu
menyanyikan lagu kerinduan akan ibu
; pak, bu, boleh seikhlasnya bantu. Agar saya bisa bayar buku untuk kelak bisa membanggakan mendiang ibu
Dua orang kakak beradik menghampiri kerumunan
sang kakak menabuh gendang dengan ritmis irama ketukan
si adik mengumandangkan liris tembang-tembang kenangan
; kami di sini bukan untuk dikasihani, kami datang untuk membeli kemurahan hati
dari segenap jiwa yang patuh merawat ingatan
karena paham bahwa lupa mudah sekali melukakan
Serombongan penari
melabuhkan diri di kesibukan perempatan
membedaki wajahnya dengan debu jalanan
membubuhkan perona pada pipi yang dihanguskan matahari
melumuri tubuhnya dengan aroma kota yang telah lama dikabarkan bunuh diri
Jakarta, 21 September 2019