Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serial Ekliptika, Pisces

30 Desember 2018   07:01 Diperbarui: 30 Desember 2018   07:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


sebagai rasi yang terdekat dengan andromeda, kau lebih mirip kejora, dibanding menyerupai rama-rama.

Kau adalah kerabat dari para nelayan. Darah dan nafasmu adalah lautan. Kau meniti puncak gelombang yang ramai oleh buih, bermain-main di atasnya, lalu menenggelamkan diri dalam sunyi yang merintih-rintih.

Meski kau sering memutuskan untuk berlari. Jika berhadapan dengan api. Namun kau tinggal dekat tungku. Memasak dan menjerang pikiran buntu. Kau takut pada kenyataan. Sehingga seringkali tersulut kemarahan. Dengan sangat berlebihan.

Begitu mudahnya, permukaan air kau gambar dengan berbagai macam lukisan artistik. Kau adalah seniman yang pelik. Namun kau menyukainya. Selama menurutmu semua berjalan sempurna. Meski orang menganggap sama sekali tidak baik-baik saja.

Sesuai intuisi, kau berimajinasi tinggi. Membayangkan langit adalah sebuah cermin raksasa. Tempat semua orang bisa melihat bayangan dusta, senja dan airmata. Sedangkan lautan adalah sebuah sumur raksasa. Tempat orang-orang menimba rasa tak percaya, gagap dan terbata-bata.

Jakarta, 30 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun