Sengit saling berbantah. Siapa sebenarnya yang salah. Pohon-pohon sekarang tak bebas berkeliaran. Hidup mereka ada di dalam aquarium. Mengetalase diri sebagai rombongan yang tersingkir. Memamerkan kaidah alam yang terjungkir-jungkir.
Apa musabab? Semua tak lepas dari darahnya yang manis berupa getah, menjadi pemikat hebat bagi para penjarah. Tubuhnya yang semulus betis bidadari, sangat layak dipajang di beranda berupa meja, kursi atau lemari. Cantik tak berperi jika dibanding plastik atau besi.
Pohon-pohon yang hidup dalam aquarium. Menjadi contoh tumbangnya equilibium. Keseimbangan berguncang. Pohon tak lebih dari tiang pancang. Sementara namanya lenyap secepat asap yang menghilang.
Jika aquarium itu bernama Amazon, Kongo atau Borneo. Maka pohon-pohon itu masihlah berumah selayaknya sarang bermadu bagi lebah. Namun jika itu tak lebih dari Arboretum, Herbarium atau Museum. Maka tuntaslah sudah sebuah kepunahan yang tak pantas.
Bogor, 9 Juli 2018