Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Purnama Ketiga Belas di Gunung Walat

28 Juni 2018   04:44 Diperbarui: 28 Juni 2018   09:14 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: apkpure.com

----

Tepat ketika 4 orang anggota gengMoon Hunter itu menggelepar-gelepar dan berjumpalitan di tanah karena memulai ritual kesurupan, Tris menemukan jawabannya;

Aahhh!  Ini purnama yang aneh!  Bukankah purnama sudah terjadi persis 1 minggu yang lalu?  Tris masih ingat betul malam sebelum berangkat ke Gunung Walat ini dia bersama sahabat-sahabatnya.  Mereka mengadakan bakar-bakar ikan di halaman kos karena saat itu sedang bulan purnama! Lalu ini purnama apa?

Sesuatu itu menemukan yang dicarinya!  Matanya yang semerah darah berkedip 2 kali. Sesuatu itu menghilang seolah dibawa angin.   

----

Jeritan-jeritan berkumandang menembus dinihari di hutan Gunung Walat.  Para mahasiswa dan mahasiswi itu menyaksikan proses kesurupan para anggota geng itu dengan ngeri.  Keempatnya dengan brutal bergulingan, jumpalitan, menusuk-nusukkan ranting kering yang mereka temukan di tanah ke tubuh mereka.

Namun proses itu tidak lama.  Keempatnya seperti tersadarkan atau memang sudah sampai pada waktunya sadar.  Berdiri berjajar, memandang ke sekeliling dengan ganas dan jumawa.  Tingkatan mereka sebagai Moon Hunter sudah naik setelah ritual itu.  Tingkatan yang sekarang ini dipercayai oleh mereka akan membuat tubuh mereka kebal terhadap senjata.  Mereka akan semakin berbahaya.  Ini memang tujuan mereka.

Keempatnya, masih dengan darah berlepotan di punggung, berjalan menghampiri para mahasiswa dan mahasiswi.  Saatnya beraksi!  Mereka butuh perempuan!

Para mahasiswa dan mahasiswi itu mundur ketakutan.  Keempat anggota geng itu nampak ganas.  Mata mereka mengincar beberapa orang mahasiswi cantik.  Yang diincar berusaha berlindung di balik teman-teman prianya.  Tapi percuma.  Para mahasiswa yang mencoba nekat melindungi seperti daun kering saja terjengkang kesana kemari setelah didorong oleh anggota geng itu.

Seseorang maju ke depan dengan berani.  Tris!  Gadis cantik yang juga diincar oleh kawanan geng brutal itu menatap mereka satu persatu.  Lidahnya menjilati bibirnya sendiri yang seksi.  Tris terlihat sangat kehausan. 

Matanya yang semerah darah berkedip 2 kali.

----

Jakarta, 28 Juni 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun