----
Tepat ketika 4 orang anggota gengMoon Hunter itu menggelepar-gelepar dan berjumpalitan di tanah karena memulai ritual kesurupan, Tris menemukan jawabannya;
Aahhh! Â Ini purnama yang aneh! Â Bukankah purnama sudah terjadi persis 1 minggu yang lalu? Â Tris masih ingat betul malam sebelum berangkat ke Gunung Walat ini dia bersama sahabat-sahabatnya. Â Mereka mengadakan bakar-bakar ikan di halaman kos karena saat itu sedang bulan purnama! Lalu ini purnama apa?
Sesuatu itu menemukan yang dicarinya! Â Matanya yang semerah darah berkedip 2 kali. Sesuatu itu menghilang seolah dibawa angin. Â Â
----
Jeritan-jeritan berkumandang menembus dinihari di hutan Gunung Walat. Â Para mahasiswa dan mahasiswi itu menyaksikan proses kesurupan para anggota geng itu dengan ngeri. Â Keempatnya dengan brutal bergulingan, jumpalitan, menusuk-nusukkan ranting kering yang mereka temukan di tanah ke tubuh mereka.
Namun proses itu tidak lama. Â Keempatnya seperti tersadarkan atau memang sudah sampai pada waktunya sadar. Â Berdiri berjajar, memandang ke sekeliling dengan ganas dan jumawa. Â Tingkatan mereka sebagai Moon Hunter sudah naik setelah ritual itu. Â Tingkatan yang sekarang ini dipercayai oleh mereka akan membuat tubuh mereka kebal terhadap senjata. Â Mereka akan semakin berbahaya. Â Ini memang tujuan mereka.
Keempatnya, masih dengan darah berlepotan di punggung, berjalan menghampiri para mahasiswa dan mahasiswi. Â Saatnya beraksi! Â Mereka butuh perempuan!
Para mahasiswa dan mahasiswi itu mundur ketakutan. Â Keempat anggota geng itu nampak ganas. Â Mata mereka mengincar beberapa orang mahasiswi cantik. Â Yang diincar berusaha berlindung di balik teman-teman prianya. Â Tapi percuma. Â Para mahasiswa yang mencoba nekat melindungi seperti daun kering saja terjengkang kesana kemari setelah didorong oleh anggota geng itu.
Seseorang maju ke depan dengan berani. Â Tris! Â Gadis cantik yang juga diincar oleh kawanan geng brutal itu menatap mereka satu persatu. Â Lidahnya menjilati bibirnya sendiri yang seksi. Â Tris terlihat sangat kehausan.Â
Matanya yang semerah darah berkedip 2 kali.
----
Jakarta, 28 Juni 2018