Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Bersekutu dengan Waktu

6 April 2018   11:31 Diperbarui: 6 April 2018   18:07 6058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay/Bru-nO)

Aku.  Bersekutu dengan waktu.  Menempati angka satu sebagai permulaan bagiku.  Mengumpulkan setiap debu.  Membersihkannya dengan seksama.  Debu-debu ini bukan durjana. 

Waktu.  Bersekutu dengan lima waktu.  Meluruhkan detak jarumnya dengan sebuah ketetapan.  Bagi orang-orang yang menepati lima perjalanan.

Pukul empat pagi.  Bersama embun yang masih bayi.  Menengok kejora masih ada di tempatnya.  Memberi petunjuk arah timur itu kemana.  Menghadaplah pada kebalikannya.

Pukul duabelas tengah hari.  Bersama terik yang menggantang hati.  Melihat bayangan menyatu sepenuhnya dengan badan.  Mengingatkan nanti tentang keruntuhan zaman. 

Pukul tiga sore hari.  Bersama peluh yang melelehi hiasan dasi.  Menetes kencang laksana sirine peringatan akan perang.  Perang terhadap kemalasan dan diam.

Pukul enam petang.  Bersama kerusuhan yang dihadirkan oleh stasiun, terminal dan pelabuhan.  Mendengarkan suara adzan mengalun setenang anak kecil yang tertidur di ayunan. 

Pukul tujuh malam.  Bersama gelap yang datang berduyun-duyun.  Menutupi penglihatan namun membukakan kesadaran.  Sampai dimana sebetulnya hati diletakkan.

Waktu.  Berhak membolak balik keinginan.  Untuk mengingat kembali satu hal pasti yang tak boleh dilupakan.

Jakarta, 6 April 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun