Mohon tunggu...
Melati Suciani
Melati Suciani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

peace love *_^

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidak ada "Greget" di Final Destination 5

26 September 2011   08:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tepatnya kemarin 22 September 2011, Final destination 5 akhirnya ditayangkan di bioskop Indonesia. final destination kali ini tayang dengan 3D. kehadiran 3D ini sepertinya membuat  penonton seolah-olah bisa merasakan efek dari muncratan darah serta adegan-adegan yang menegangkan. Ketegangan dan rasa penasaran penonton pun muncul ketika Sam Lawton (Nicholas D'Agosto) mengalami penglihatan yang tidak disangka olehnya. Dalam penglihatan Sam, ia dan teman-temannya akan mengalami sebuah kecelakaan besar. Ternyata memang tidak diduga, penglihatan Sam benar-benar terjadi. Dengan seketika kecelakaan besar pun datang dan Sam mencoba untuk menyelamatkan teman-temannya Peter (Miles Fisher), Candice (Ellen Wroe), Olivia (Jacqueline MacInnes Wood), Molly Harper (Emma Bell), Isaac (P.J. Byrne), Nathan (Arlen Escarpeta), dan Dennis Lapman (David Koechner). Dan pada akhirnya mereka semua berhasil selamat dari kecelakaan maut itu. namun ternyata dari kejadian itu, mereka tidak tenang karena sang maut punya rencana lain. Sampai saatnya satu per satu dari mereka yang selamat dari kecelakaan mulai berguguran. yup, mereka memang seharusnya mati dalam tragedi kecelakaan itu. cepat atau lambat mereka akan mati seperti yang ada dalam penglihatan Sam sebelumnya. Bagi pecinta film final destination mungkin agak kecewa dengan final destination 5 ini, soalnya film ini tidak terlalu membuat penonton merasakan ada "sesuatu" bahkan tidak ada greget yang bikin penonton berfikir siapakah yang menjadi korban selanjutnya. Disini penonton hanya dibuat rasa penasaran tentang bagaimana masing-masing karakter meninggal dan tidak ada keterlibatan emosi karena masing-masing karakter memang tak diberi peluang untuk timbuh menjadi sosok yang utuh. Entah kenapa Eric Heisserer (penulis naskah) dan Steven Quale (sutradara) memutuskan final destination 5 menjadi prekuel dari serial final destination yang booming pada awal tahun 2000 ini. ya bisa jadi sudah muncul kejenuhan dan tidak banyak pilihan yang yang bisa digunakan selain menjadikan film ini prekuel? mungkin saja :D malahan mereka berani menampilkan film ini dengan 3D lagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun