Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Derita dan Bahagia Penyanyi Lagu Mandarin Rani Setelah Hijrah

23 Mei 2018   05:33 Diperbarui: 23 Mei 2018   11:02 2282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah presentasi produk kecantikan di Graha Soman, Kemayoran, Jakarta, Selasa (22/5/2018) sore, pesulap Adri Manan minta acara dihentikan sejenak. Adri lalu meminta beberpa orang dekatnya untuk mempersiaplan kejutan bagi isterinya, penyanyi lagu-lagu Mandarin Rani, yang pada sore kemarin berulangtahun.  Meliana Pancarani, nama lengkapnya, lahir pada 22 Mei 1976. Kemarin adalah ulangtahunnya yang ke-42.

Balon-balon dipasang di depan pintu. Sebuah "meriam" kertas yang akan meledak dan menyemburkan kertas berwarna keperakan dipegang oleh seorang pria, beberapa orang lainnya termasuk jurnalis siap menyambut di depan pintu lift di lantai 5 gedung tersebut, di mana Rani akan muncul sore itu. Adri Manan yang mempersiapkan upacara kejutan itu berada paling depan.

Sekitar pukul 17.40, beberapa menit menjelang berbuka puasa, Rani muncul. Ia disambut dengan ledakan meriam kertas dan tepuk tangan. Lampu kamera menyambar-nyambar. Lagu "Happy Birtdhday" berkumandang dari mulut beberapa orang. Adri Manan langsung memeluk dan mencium isterinya yang masih terkejut itu. Beberapa orang memberikan ucapan selamat sebelum Adri mengajak isterinya masuk untuk meniup lilin dan memotong kue ulang tahun.

"Terima kasih kepada semua orang yang hadir di sini. Aku sangat bahagia di usiaku yang ke-42. Begitu banyak pengalaman hidup yang telah aku lalui, baik suka maupun duka," kata Rani sambil tersenyum, memperlihatkan lesung pipit yang masih tersisa di pipinya. 

Sore itu Rani melayani wawancara. Tidak banyak pertanyaan yang diajukan, tetapi dia dengan lancar menuturkan sebagian kisi-kisi perjalanan hidupnya. Ada kebahagiaan, tetapi tidak sedikit penderitaan yang pernah dialaminya, terutama sejak ia "hijrah", memutuskan mengenakan hijab.

"Empat tahun lalu di malam Imlek, aku terdorong untuk mengambil kerudung dan memakainya. Aku bilang kepada suami bahwa aku akan mengenakan ini untuk seterusnya. Suamiku sempat kaget, tetapi dia bilang, sebagai suami dia akan mendukung keputusanku. Aku tahu dia gamang, karena keputusan ini akan berpengaruh kepada karierku," tutur Rani.

Apa yang dipikirkannya malam itu ternyata terbukti. Setelah ia mengenakan hijab, undangan menyanyi langsung menurun drastis, banyak kontrak yang diputus dan bahkan ia ditolak untuk tampil ketika sudah berada di tempat acara.

"Ada yang memintaku untuk membuka hijab kalau masih ingin menyanyi, atau dibatalkan. Dan yang minta bukan orang sembarangan, ada juga seorang bupati. Tetapi aku tetap bertahan, meski pun resikonya kehilangan pekerjaan," katanya.

Awal-awal memakai hijab menjadi masa yang sulit untuk Rani. Karena panggilan menyanyi mulai sepi, bisnis yang dijalaninya pun berantakan, belum lagi ditipu oleh orang-orang dekatnya, sehingga kehidupan ekonomi keluarganya terpuruk.

"Aku sampai dua kali kehilangan rumah dan mobil. Kami pernah mengalami masa-masa yang sangat sulit, sampai pernah terjadi ada uang sedikit yang harus digunakan untuk kepentingan mendesak, membayar sekolah anak atau mengirim uang kepada orangtua," papar Rani.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dalam keadaan demikian ia masih bersyukur karena keluarganya bertahan. Ketiga anaknya, Topaz (16),  Kristal (14) dan Giwang (11)  bisa diajak hidup sederhana. "Mereka bukan anak-anak yang manja. Sekarang pun meskipun kehidupan ekonomi kami membaik, mereka saya ajarkan untuk tetap hidup sederhana," kata Rani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun