Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Seks dan Bisnis

19 Februari 2020   00:57 Diperbarui: 19 Februari 2020   01:22 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi brillio.net dari pinterest

Majalah playboy dan penthouse  juga  sempat mewarnai Indonesia dengan gambar-gambar yang sangat vulgar dan seronok.

Lalu muncullah versi CD di tahun 90-an.  Banyak persewaan CD mengeruk banyak keuntungan pada masa ini.  VCD porno beredar bebas sampai ke pelosok-pelosok kampung tanpa terkendali. 

Produsen VCD bajakan mengedarkannya dengan cara sembunyi-sembunyi . Terlebih aparat keamanan terus melakukan razia vcd bajakan baik yang berupa film,  lagu,  maupun pentas live musik.

Awal tahun 2010 sepertinya masa akhir beredarnya vcd porno,  karena setelah itu orang tak lagi menonton cd melainkan mengakses langsung dari internet.

Negara-negara seperti Jepang,  Amerika,  Russia,  China,  Belanda,  korea,  merupakan negara yang memproduksi film seks.  

Mereka mengupload film-film tersebut dalam   situs-situs khusus yang bisa langsung diakses. Baik yang berbayar maupun gratisan.  

Lalu saat kepedulian pemerintah muncul pada periode berikutnya dengan menerapkan  internet positif,  orang-orang tak lagi dapat mengakses situs porno.

Tapi para pengguna masih tetap bisa mengaksesnya menggunakan aplikasi pengubah IP.

Itu semua adalah sebuah realita.  Mengakui atau tidak,  orang-orang  yang saat ini usianya sudah 40+ pasti memahami semua fenomena ini.

Bisnis seksual memang sangat menjanjikan. Terbukti banyak penggemar yang secara diam-diam terus mencari film-film seksual untuk dikonsumsi. Dan menjadikan para produsen film seksual terus berproduksi dan menangguk keuntungan.

Prostitusi berkedok karaoke terselubung juga menjamur di mana-mana.  Panti pijat plus plus,  psk jalanan,  warung remang-remang,  sepertinya juga takkan pernah terhenti. Sebab bagaimanapun juga ini adalah sebuah bisnis yang  menghidupi orang-orang yang terlibat di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun