Mohon tunggu...
Mas Gagah
Mas Gagah Mohon Tunggu... Dosen - (Lelaki Penunggu Subuh)

Anak Buruh Tani "Ngelmu Sampai Mati"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Posisi Partai Islamis di Kancah Politik Indonesia

26 Juni 2018   14:37 Diperbarui: 26 Juni 2018   14:54 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: merahputih.com

Dua partai ini sekali lagi saling klaim bahwa pihaknya masing-masing merupakan partai yang paling pantas mendampingi Joko Widodo di pemilu tahun 2019 mendatang. Berikut di bawah ini pendapat Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengenai sindiran antara PPP dan PKB:

"Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menganggap aksi balas-membalas sindiran yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini tak lain karena ingin merebut "pasar" yang sama. Pasar itu adalah warga Nahdliyin karena keduanya berasal dari basis yang sama, yaitu Nahdlatul Ulama". (Sumber) 

Partai yang memiliki platform Islam idelogis adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai ini dahulunya pada tahun 1999 adalah bernama Partai Keadilan. Sebab tidak mencapai ambang batas partai masuk parlemen, maka partai ini berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera. 

Partai ini merupakan satu-satunya partai Islam di Indonesia yang menggunakan visi dan misi ideologis Islam sebagai dasar gerakan. Bahkan, partai ini disinyalir memiliki asas harokah ideologis gerakan yang sama dengan harokah Ikhwanul Muslimun di Mesir. (Sumber) 

PKS pada massa pemerintahan SBY masuk menjadi koalasi pemerintahan. Meskipun masuk dalam pemerintahan SBY partai ini justru sering berbeda pendapat dengan kubu pemerintahan. Ada kebijakan pemerintahan SBY yang justru dikritisi oleh PKS misalnya kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak dan beberapa kebijakan lain. Partai ini meskipun masuk dalam koalisi pemerintahan, tetapi saja memperjuangan kepentingan Islam sebagai ideologi perjuangan.

PKS tidak bisa dianggap sebagai partai kecil, sebab partai ini memiliki basis masa kader yang solid. Militansi kader PKS dibangun berdasarkan jaringan-jaringan halaqoh yang tidak dimiliki oleh partai Islam lain di Indonesia (Sumber).

Dengan kondisi ini, meskipun pernah dihantam gelombang tertangkapnya LHI dalam kasus suap daging impor, partai ini masih tetap solid hingga sampai saat ini.

PKS pada pemilu tahun 2014 mesra dengan PAN dengan masuk pada Koalisi Merah Putih (KMP) bersama Gerindra. PKS dan PAN meskipun memiliki cara pandang berbeda terkait Islam politik, partai ini bisa disatukan dalam pemilu 2014. Pada Pilkada serentak 2018 ini pun, dua partai ini masih tetap guyub rukun menjadi koalisi bersama Gerindra.

Partai yang terakhir adalah Partai Bulan Bintang (PBB) yang diketua oleh Yusril Ihza Mahendra. Partai ini sempat terseok tidak lolos sebagai peserta pemilu tahun 2019. Partai ini kemudian mengajukan banding ke MK yang kemudian berhasil masuk menjadi peserta pemilu tahun 2019. Partai ini beberapa waktu pernah diklaim sebagai reprsentasi baru dari partai Masyumi. Partai Masyumi yang diketuai oleh M. Natsir ini sempat dibredel pada masa pemerintahan Soekarno.

Dengan kondisi di atas, menurut penulis partai Islam di Indonesia masih sulit bersatu. Hal yang mendasar adalah kepentingan ideologis dan kepentingan politis itu sendiri. Umat Islam sendiri merasa dibingungkan hendak berlabuh pada partai Islam yang mana. 

Selama kepentingan politik praktis ini masih mendominasi internal partai Islam, maka sangat sulit disatukan. Kemungkinan pada pemilu-pemilu mendatang, partai Islam masih sulit untuk menjadi pemenanga dalam perebutan suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun