Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebaran, Saat Memelihara Keanekaragaman

5 Juni 2019   13:11 Diperbarui: 5 Juni 2019   13:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.galleryofsocial.com 

Hari ini hari lebaran, hari yang Fitri. Saat yang tepat untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan.

Untuk Indonesia yang mempunyai keanekaragaman, hari raya Idul Fitri ini juga adalah saat untuk saling mengucapkan selamat antar umat beragama dan kepercayaan yang berbeda.

Sebenarnya secara sosial dan alamiah Indonesia terbentuk dari keanekaan itu. Bukan hanya berbeda secara suku, dan budaya tapi juga agama. 

Adalah jarang satu keluarga besar di Indonesia yang terdiri dari satu suku, satu budaya dan satu agama.

Sebagian besar trah kita pasti memiliki keluarga dari perbedaan yang ada di Indonesia. Entah itu berbeda suku, budaya dan agama tersebut.

Sejarah bangsa ini juga memang sudah melewati masa - masa berbeda dalam tampuk pemerintahannya. Perbedaan masa itu juga dibagi dalam keberagaman agama.

Ada masa kerajaan di Indonesia dikuasai oleh mayoritas beragama Hindu, kemudian Budha dan Islam. 

Jejak sejarah ini juga terpatri dalam keberagaman kultur, budaya dan arsitektur nya.

Suatu jejak keanekaragaman yang tidak bisa kita hilangkan entah sampai kapanpun.

Saling berkunjung dan bersilaturahmi antar umat beragama pun sudah menjadi tradisi yang lama. Karena memang kita hidup di dalam keanekaragaman tersebut.

Pasti masing - masing kita punya kenangan indah saat ada perayaan di setiap agama yang ada di Indonesia ini.

Maka alangkah indah nya jika sikap toleransi dan saling menghargai ini tetap kita pupuk dan pelihara.

Memang akhir - akhir ini ada tantangan atau bisa juga dikatakan sebagai ancaman yang ingin menghilangkan semangat indah toleransi dan bhineka tunggal Ika ini. 

Tentu hal tersebut membuat kita sedih karena jika semangat itu yang berkembang, maka berarti kita akan mengoyak persatuan dan kedamaian yang didasarkan inklusifitas yang kita nikmati dan yakini sebagai bagian integral bangsa selama ini. 

Keberagaman adalah kekayaan yang harus kita pupuk bersama. Hanya dengan sikap saling menghargai perbedaan serta toleransi antar umat beragama dan kepercayaanlah, bangsa Indonesia ini akan tetap ada dan abadi.

Mungkin kita punya perbedaan dalam kultur, budaya, ras, suku dan agama, tapi kita satu dalam nilai kemanusiaan yang hakiki.

Pada hari yang bahagia ini, perkenankan saya mengucapkan: Selamat hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun