Mohon tunggu...
Maria Fillieta Kusumantara
Maria Fillieta Kusumantara Mohon Tunggu... Administrasi - S1 Akuntansi Atma Jaya

Music Addict. Writer. Content creator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kabut (Lanjutan)

18 Desember 2017   12:15 Diperbarui: 18 Desember 2017   15:22 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.kpopmap.com

Aku akan memberitahu divisi administrasi untuk segera mencetak surat penangkapan. Beritahu aku secepatnya tentang semua kegiataannya di luar kantor terutama yang bisa dijadikan kesempatan bagi kita untuk menangkapnya", kata Valery dilanjutkan anggukan informan DEA.

"Kau terlihat sangat pucat, sayang. Kau mau makan? Bagaimana pemindahan markas dan kantornya?", tanyaku lembut usai membukakan pintu apartemen kami kala Kim datang. "Aku sedang tidak berselera makan, sayang. Pemindahan markas dan kantornya sangat melelahkan. Kita harus lebih waspada", ucapnya. "Cuaca disini sudah tidak dingin, kau bisa melepas overcoatmu dan kau harus makan. 

Kau belum makan sejak pagi, sayang dan aku tidak ingin kau jatuh sakit karenanya", tegasku sembari sedikit membuka kimono tipisku untuk mengundang selera makannya. Aku bisa melihat rona stress dan ketakutan luar biasa di wajahnya. Aku semakin penasaran dengan penyisiran itu dan ingin menanyakan hubungan bisnisnya dengan penyisiran itu tetapi aku tidak ingin membuatnya semakin stress mengingat kami sedang menanti anggota keluarga baru.

Aku merasakan tangannya mengelus dan mengecup perutku yang semakin membuncit sebagai bukti rasa sayangnya akan bayi itu lalu tangannya bergerak ke arah dua gunung indahku yang begitu disukainya. Diriku serasa berada di singgasana terhormat di Nirwana ketika dirinya meremas manja keduanya dari balik pakaian dalamku. Kemudian mulai memakan hidangan yang kusediakan untuknya malam itu. 

"Pancaran indah tubuhmu selalu membuatku lupa sejenak akan penatnya dunia", katanya sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Aku tersenyum. "Kau butuh penyegaran setelah berkutat dengan masalah itu begitu lama. Kau mau melakukannya setelah ini?", ujarku nakal. "Ya, tentu saja. Buat makin panas", bisiknya pelan di telingaku.

"Katniss, Leia kalian segera temui saya di ruangan", gema perintah Bu Daisy di ruang kerja kami. "Ada yang ingin ibu bicarakan dengan kami?", kataku dan Leia bersamaan saat sudah memasuki ruang kerja Bu Daisy. Ruangan luas nan dingin itu bagaikan neraka yang paling dalam saat kami memasukinya. 

Begitu panas dan mencekam. "Pemerintah menghentikan tayangan dramaseri Black Knight mulai malam ini. Kenapa hal ini bisa terjadi?", bentak Bu Daisy tegas sambil menggeprak meja. "M-m-menghentikan p-penayangannya, Bu? K-k-kami baru saja tahu hal ini. Kami tidak tahu mengapa ini bisa terjadi", jawab kami gemetaran. Bu Daisy sangat tegas dan perfeksionis, dia tak suka jika ada hal buruk terjadi terutama jika itu karena ulah karyawannya.

"Kalian ini bagaimana. Kalian tidak berkoordinasi dengan bagian humas? Pikiran kalian hanya sibuk dengan pacar dan bercinta saja, begitu? Kalian sama sekali tidak peduli dengan masalah kantor yang bisa berdampak buruk bagi kelangsungan pertelevisian Amerika?", bentaknya lebih keras sambil memandang tajam kearah perutku yang sudah mulai membuncit. 

Bu Daisy sudah berusia 35 tahun dan hingga kini ia belum juga berkeluarga. Aku pernah mendengar sedikit kisah cintanya dari karyawan lain yang suka bergosip saat jam makan siang di kantin. Disaat para wanita yang lain senang, dia malah benci memiliki pacar dan bercinta.

Ini karena ulah pacarnya sewaktu cinta pertamanya yang tidak sungguh-sungguh mencintainya tetapi memanfaatkannya demi kepuasan seksual saja lalu melakukan hal yang sama dengan wanita lain. 

Sejak itu dia berpendapat bahwa cinta itu tidak pernah ada, cinta itu palsu, dia pasti menginginkan hal yang lain diluar cinta, hal menjijikkan. Kami terdiam sesaat lalu ia berdiri dan berteriak, "Cepat urus semuanya, berikan info yang akurat namun tidak menyinggung para penggemar. Kalau terbukti ada pelanggaran yang kalian atau pemain dramaseri lakukan akan saya berhentikan dan putus kontraknya secara langsung". Kami langsung bergegas kembali ke ruangan kerja kami masing-masing dengan langkah pelan dan kaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun