Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Lima Hari di Penang

24 Maret 2017   17:26 Diperbarui: 24 Maret 2017   17:36 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari lima hari keberadaan saya di Pulau Penang, Malaysia sempat beberapa jam saya manfaatkan untuk jalan-jalan. Lantaran tujuan utama saya berkunjung ke Pulau Penang tidak berjalan mulus atau boleh dibilang gagal. Ketimbang menyesali kegagalan maka waktu tersisa menjelang pulang saya manfaatkan untuk mengunjungi paling tidak dua destinasi wisata di Penang saya kunjungi.

Siang hari satu hari sebelum kembali ke tanah air saya bersama istri dan adik sempatkan menyusuri pusat kota sekaligus pusat budaya di GeorgeTown yang orang sana biasa sebut Komtar. Malam harinya saya beserta keluarga adik ipar dengan diantar Miss Yeoh mengunjungi Batu Peringgih.

Oh ya malam sebelumnya saya juga sempat nunut adik ipar yang katanya mau cari kebutuhan hari-hari di pusat belanja Plaza Gurney masih di kawasan George Town.

belanja nih ya/a.saukani
belanja nih ya/a.saukani
Menyusuri sedikit Penang Road di Komtar sebagai pusat belanja yang terdiri dari deretan gedung-gedung tua yang punya nilai sejarah tentu memerlukan pisik yang prima dan waktu yang cukup banyak. George Town sendiri adalah ibu kota Negara bagian Pulau Pinang, Malaysia. Komtar adalah pusat kota dimana disitu kita dapati ada berpadu antara bangunan-bangunan tua yang bernilai sejarah dengan bangunan modern sekaligus sebagai pusat belanja.

masjid kapitan keling/a.saukani
masjid kapitan keling/a.saukani
Komtar selain merupakan tujuan turis mengekplorasi bangunan tua bernilai sejarah juga merupakan tempat berbelanja oleh-oleh khas Pulau Penang. Dimanapun biasanya di tempat berbelanja selalu dipadu dengan tempat makan. Komtar sekaligus tempat orang lokal maupun turis berburu kuliner setelah lelah berpusing-pusing tentunya.

Tapi lantaran usia ditambah badan yang memang sedang tidak vit membuat jalan-jalansaya di Komtar terasa jauh dari maksimal. Tidak kenapa memanfaatkan sedikit waktu ketimbang tidak samasekali. Pula kedatangan saya di Penang utamanya memang bukan untuk tujuan jalan-jalan kok.

pak Amri orang padang/a saukani
pak Amri orang padang/a saukani
Telinga saya sempat tergelitik dengan suara mirip lagu dangdut Oma Irama di area pedagang kaki lima dekat Pasar Chowrasta. Ternyata itu memang lagu dangdut yang diputar oleh seorang pedagang kaki lima pak Amri kalau tidak salah namanya beliau seorang bapak asal Padang yang sudah bermukim lama di Penang beliau berdagang kaca mata.

Sebelum bertemu pak Amri kami, saya, istri dan adik saya sempat mampir ke toko oleh-oleh khas Pulau Penang Toko ” Jeruk Madu Pak Ali” toko ini menjual camilan khas Penang berupa bermacam kerupuk yang mentah maupun siap makan. Ada juga bermacam maniasan seperti manisan mangga dan manisan pala.

mampir di pasar chowrasta/a saukani
mampir di pasar chowrasta/a saukani
nona nona cantik dar china ?/a saukani
nona nona cantik dar china ?/a saukani
Setelah lelah berjalan kami bertiga naik bus Free alias gratisan keliling George Town. Bus gratisan ini sempat saya ikuti sepanjang rutenya. Rupanya bus ini bergerak dari terminal Komtar sampai terminal Jeti. Rute perjalanan bus ini sepertinya memang sengaja melewati kawasan menarik dengan gedung-gedung tua yang masih terawat baik.

Selain gedung tua yang bagus-bagus ada juga masjid terbesar di kawasan George Town yang disebut Masjid Kapitan Keling. Selain masjid ada juga vihara atau kuil satu sempat saya foto yaitu Kuil Ong.

mampir di toko pak Ali/a.saukani
mampir di toko pak Ali/a.saukani
Jeti adalah terminal bus yang juga merupakah fasilitas pelabuhan Ferry untuk menyebrang dari pulau Penang ke Malaysia daratan atau sebaliknya. Dari terminal Jeti kami kembali naik bus gratisan kembali ke Komtar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun