Mohon tunggu...
MomAbel
MomAbel Mohon Tunggu... Apoteker - Mom of 2

Belajar menulis untuk berbagi... #wisatakeluarga ✉ ririn.lantang21@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pentingnya Keterbukaan Finansial dalam Keluarga

29 Juli 2019   06:30 Diperbarui: 31 Juli 2019   00:01 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : finansialku.com

Seoserang bercerita kepada saya bahwa dia punya kenalan yang merahasiakan pendapatannya kepada istrinya. Setiap bulan kurang lebih hanya separuh saja yang diberikan kepada istri. Alasannya karena tidak percaya dengan istri yang selalu menghabiskan uang alias boros. Selain itu, jika tahu angka pendapatam suami maunya diminta semua dan terus merongrong.

Kebetulan istrinya tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Suami ini termasuk orang yang otoriter dan galak. Tapi yang namanya di rumah selalu ada godaan, dari anak minta jajan, belanja online, hingga gaya hidup yang ingin tampil kekinian. Singkat cerita istrinya ini diam-diam berhutang secara online alias pinjol (pinjaman online).

Tiba-tiba suatu saat semua kenalannya mendapat WA penagihan dari pihak pinjol. DUARRR... Istri ini pusing dan menutup-nutupi, bahkan kepada teman-teman dia mengaku telah tertipu bank. Padahal sebenarnya dia tak sanggup membayar pinjol tersebut.

Sudah berganti nomor telpon, namun tetap saja menjadi beban dan terus ditagih. Sebuah kebohongan tak mungkin terus tertutupi. Tiba-tiba dia curhat kepada temannya, "Rumah tanggaku sudah di ujung tanduk" Yup, akhirnya dia mengaku kepada suaminya bahwa ia terjerat pinjol dan tak sanggup membayar. Mereka berantem hebat.

Entah apa yang sekarang dilakukannya, saya cuma mendengar dari jauh. Saya hanya belajar bahwa ketika suami-istri tidak saling terbuka masalah uang dalam rumah tangga, ujung-ujungnya akan menjadi masalah.

Saya tak berhak menghakimi karena tidak tahu persis karakter mereka dan bagaimana rumah tangga mereka. Tapi bukankah lebih enak jika suami tersebut terbuka, "Ma, gajiku segini loh." Dengan begitu istri bisa menyesuaikan diri dalam mengatur keuangan.

Selain itu, saya rasa istri pun akan terbuka ketika uangnya kurang dan tidak akan diam-diam tergoda pinjol yang tidak jelas. Keterbukaan finansial dalam rumah tangga perlu supaya masing-masing pihak bisa saling mengontrol keuangan.

Ada juga cerita nyata, seorang istri yang bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri, tiba-tiba stres hingga badan kurus kering. Usut punya usut, ternyata dia banyak menunggak tagihan kartu kredit. Kok bisa? Ya karena sering belanja di mall dan main gesek kartu kredit. Suami tidak tahu-menahu karena sang istri tidak bercerita jujur.

Suaminya terkejut ternyata utang kartu kredit istrinya sangat fantastis mencapai puluhan juta. Pusing tujuh keliling karena tagihan terus berbunga. Coba bayangkan jika ada keterbukaan dengan suami? Pada saat membeli barang setidaknya bertanya dan meminta persetujuan suami. Bukankah bisa saling mengontrol dan mengingatkan?

Saya bukan ahli keuangan ataupun konselor rumah tangga, namun berdasarkan pengalaman yang saya dapat, keterbukaan finansial ini sangatlah penting. Rumah tangga akan menjadi harmonis karena saling jujur dan percaya. Baik suami maupun istri bersama-sama dalam mengontrol keuangan.

Memang bukan berarti terbuka secara njelimet dan detail, seperti belanja sayur berapa, uang parkir berapa dan seterusnya. Akan tetapi terbuka ketika mengambil keputusan penting seperti pinjaman ataupun membeli keperluan yang besar. Dengan begitu, semua pihak merasa nyaman dan tak akan berselisih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun