Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Latar Belakang Konflik Islam “ Sunni vs Syiah” di Timur Tengah (1)

7 Juli 2015   20:18 Diperbarui: 4 April 2017   17:49 82104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salama ini kita banyak terkesan dengan Arab Saudi dalam beberapa dekade ini. Arab Saudi terkesan sebuah negara kaya yang tergantung dari minyak, dan keamanan sangat tergantung pada AS, namun jauh dari konflik.

Tapi sekarang dengan kekacauan yang terjadi di Yaman telah mendorong Arab Saudi terlibat langsung dari “mata pusaran topan” di Timteng dan bahkan memainkan peran kunci disana, dan lebih menerapkan kekuatannya daripada harus bermain dibalakang layar.

Konflik yang terjadi sekarang banyak pengamat yang melihat kekacauan ini adalah perang merebut pengaruh antara Islam Sunni dan Islam Syiah, dimana Sunni diwakili oleh Arab Saudi dan Syiah diwakili oleh Iran.

Konflik antara Islam Sunni dan Syiah sebenarnya terjadi pada zaman kuno.  Menurut pengetahuan penulis yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur sejarah non Muslim kurang lebih seperti berikut (mohon dikoreksi dan dimaklumi jika ada ketidak cocokan bagi kaum Muslim) dan tulisan ini lebih ditujukan kepada masyarakat umum yang bukan Muslim dan yang sekedar ingin mengetahui adanya Islam Sunni dan Islam Syiah. Tapi tulisan ini tidak membahas tentang masalah agama, hanya coba menelaah situasi terkini di Timteng yang membawa kesengsaraan bagi rakyat jelata Timteng.

Islam Sunni dan Islam Syiah

ISLAM  SUNNI . Umat Muslim sedunia hampir 85% (ada yang mengatakan 90%) merupakan Kaum Sunni, dan sisanya menganut aliran Syi’ah. Dalam wikipedia dikilahkan bahwa Sunni berasal dari Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah atau Ahlus-Sunnah wal Jama'ah atau Ahlul-Sunnah yang diartikan mereka yang senantiasa tegak diatas Islam berdasarkan Al Qur’an dan Hadits.

Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW. Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad. Namun pada saat ini kata hadits mengalami perluasan makna, sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.  Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an.

Setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW, terjadi kesalah pahaman antara Muhajirin dan Anshar, siapa yang selanjutnya akan menjadi pemimpin kaum muslimin. Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukan siapa Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.   (Khalifah adalah gelar yang diberikan untuk pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW 570–632).

Utsman bin Affan khafilah ke-tiga lahir pada 574 Masehi dari golongan Bani Umayyah. Dia adalah seorang saudagar yang kaya, tetapi sangatlah dermawan. Dia juga berjasa dalam membukukan Al-Qur'an. Akibat dari fitnah dia dibunuh oleh rombongan delegasi yang didirikan oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir, yang telah mengadakan pemfitnahan terhadap Utsman.  Khalifah Utsman kemudian dikepung oleh pemberontak selama 40 hari mulai dari bulan Ramadhan hingga Dzulhijah. Meski Utsman mempunyai kekuatan untuk menyingkirkan pemberontak, namun dia berprinsip untuk tidak menumpahkan darah umat Islam. Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H, ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran.

Khalifah ke-empat Ali juga terbunuh akibat pemfitnahan dari Abdullah bin Saba' juga, dengan mengadu domba para sahabatnya. Para sahabat ini juga salah paham mengenai kasus hukum terhadap pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari janda Rasulullah Mohammad SAW, Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan Zubair berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang Unta. Dan kemudian oleh Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin. Melihat banyaknya korban dari kaum muslimin, maka pihak yang berselisih mengadakan ishlah atau perdamaian. Para pemberontak tidak senang dengan adanya perdamaian diantara kaum muslimin. Kemudian terjadi usaha pembangkangan oleh mereka yang pada awalnya berpura-pura / munafik. Mereka itu Golongan Khawarij.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun