Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Iran Mengatakan: Gedung Putih "TELMI" dan Mengajak Sekutu AS Mengeroyok Iran

9 Juli 2019   21:17 Diperbarui: 9 Juli 2019   22:02 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.theguardian.com

Teheran mengatakan AS telah menghabiskan berminggu-minggu menuntut Iran untuk menyesuaikan diplomasi Iran dengan diplomasi AS sendiri, tapi bukan tanggapan militer, tetapi sekarang berusaha untuk melumpuhkan kepala diplomatnya.

"Memberlakukan sanksi yang tidak berguna pada pemimpin tertinggi Iran dan komandan diplomasi Iran adalah penutupan permanen jalur diplomasi," kata juru bicara kementerian luar negeri Abbas Mousavi dalam sebuah tweet pada hari Selasa. "Pemerintahan putus asa Trump menghancurkan mekanisme internasional yang telah mapan untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia."

Berbicara di Israel, penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, menegaskan bahwa presiden Trump tetap terbuka untuk negosiasi nyata dan "semua yang perlu dilakukan Iran adalah berjalan melalui pintu yang terbuka untuk itu".

Keputusan Iran untuk melanggar perjanjian nuklir adalah tanggapan atas sanksi AS dan kegagalan Eropa untuk memberikan perlindungan ekonomi. Hal ini mungkin akan diikuti oleh pelanggaran yang lebih serius pada 7 Juli ini.

Ini menempatkan UE dalam dilema sejak Prancis, Jerman, dan Inggris sangat ingin menjaga kesepakatan itu tetap hidup tetapi tidak dapat menemukan rute atau jalan terbaik untuk melemahkan eskalasi krisis antara Teheran dan Washington.

Tiga negara Eropa ini mengeluarkan pernyataan di Dewan Keamanan PBB terbatas pada hari Senin (24 Juni)  mendesak Iran untuk tetap berada di dalam kesepakatan, dengan mengatakan: "Adalah kepentingan semua orang untuk menunjukkan pengekangan dan menghindari tindakan apa pun yang akan merusak pilar vital rezim non- proliferasi dan keamanan kolektif kita."

Apa yang diharapkan Trump sebenarnya untuk menjatuhkan sanksi kepada pemimpin tertinggi Iran Khameinei?

Sungguh luar biasa, karena Trump telah berulang kali mengatakan bahwa dia akan mengumumkan sanksi paling berat pada hari Senin (24 Juni). Saat itu semua pada menunggu, Bagaimana AS akan menjatuh sanksi ke Iran lagi, dan dapat dikatakan sekarang sanksi itu sudah di segala bidang. Jadi sanksi yang paling parah itu bagaimana? Ternyata yang keluar obyek sanksinya kepada pemimpin tertinggi Iran.

Ini benar-benar membingungkan, karena sangat kontradiktif, sebelum itu, Trump berulang kali membicarakannya, dan terus mengatakan bahwa Iran telah menembak jatuh drone. Tapi yang menjadi obyek sanksi pemimpin tertinggi Iran.

Tampaknya mungkin Trump terlalu percaya diri, itu menurut logika Trump patut, tapi jelas orang Iran tidak akan bisa menerimanya. Bagaimanapun tindakan ini akan membuat konfrontasi AS-Iran akan berlangsung lama, dan normalisasi bisa memasuki keadaan menjadi semakin tidak terpecahkan.

Trump menggunakan Kementerian Keuangan AS untuk memberi sanksi kepada komandan militer Iran, operasi macam apakah ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun