Mohon tunggu...
Surtam A Amin
Surtam A Amin Mohon Tunggu... Freelancer - Peminat budaya

Kualitas nalar lebih penting daripada kuantitas gelar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Si Dubai

19 September 2017   19:09 Diperbarui: 2 Agustus 2019   12:57 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

             -Enam Jam di Kota Sungailiat

Sungailiat adalah ibukota Kabupaten Bangka, penerima piala Adipura 9 kali kategori kota kecil. Berjarak 38 km dari Bandar Udara Depati Amir (PGK), kota ini dapat dijangkau dalam tempo 50 menit saja.

Sebagai dampak dari berbagai prestasi dan inovasi yang diukir pemerintah daerah, terjadi lonjakan signifikan tingkat kunjungan wisatawan ke daerah ini, baik wisata murni maupun wisata kerja. Tiap bulan rata-rata dua rombongan besar dari pemda di luar pulau Bangka yang berkunjung ke kota Sungailiat. Mereka ingin 'mengintip' inovasi pelayanan publik Pemkab Bangka yang sukses meraih Top 35 dan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, seperti "Nyaman Stop Babs (Buang Air Besar Sembarangan) di Balik Kocokan Arisan Ibu" dan "BANG MUDA (Bangka Mudah Dapat Akta) -- Solusi Layanan Akta Kelahiran dan Akta Kematian".

Biasanya orang berkunjung ke suatu tempat karena tertarik pada tiga hal. Pertama, ada sesuatu yang bisa dilihat (something to see); kedua, ada sesuatu yang dapat dikerjakan (something to do); dan ketiga, ada sesuatu yang bisa dibeli (something to buy).Si Dubai!

Kalau Anda berkunjung ke kota Sungailiat dalam status wisata kerja, berwisata setelah bekerja menghadiri rapat koordinasi, seminar, diklat, atau studi banding, cuma sedikit waktu untuk mengenal kota mungil nan cikar (cantik) ini. Tapi tidak usah khawatir, dalam enam jam saja Anda sudah dapat meluluh lelah dan memanjakan mata melihat selaksa panorama eksotis.

Wisata kerja berlangsung sangat singkat, sekitar tiga hari dan dua malam. Hari pertama kedatangan sudah sore, sibuk registrasi dan persiapan materi. Hari kedua, acara pokok sehari suntuk, bahkan kadang-kadang sampai malam. Tidak banyak tempat hiburan malam di kota ini. Di antaranya ada "Taman Tugu Sungailiat" di jantung kota, merupakan pusat kuliner khas Bangka. Pada waktu-waktu tertentu di tempat ini diselenggarakan Pergelaran Seni Tradisional maupun modern. Satu-satunya kesempatan mewujudkan 'Si Dubai' pada hari ketiga, sebelum pulang menuju bandara.

Perjalanan dimulai pukul 5.00 pagi. Anggap saja kita menginap di hotel bintang 4 yang berada persis di bibir Pantai Parai. Dari sini kita dapat mengintip matahari bangun dari persembunyiannya selama 12 jam berkelana ke belahan bumi lain.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kemudian untuk mengendurkan otot yang kejang dan syaraf yang tegang setelah bekerja seharian, kita berenang atau joging sambil menghirup udara pantai yang jernih. Jalan mulus, sepi dan tenang di tepi Pantai Matras cukup pantas untuk menguras keringat meluluhkan lemak.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah kembali ke hotel, sarapan, mandi dan berkemas-kemas, lanjutkan perjalanan ke Pantai Tongaci.Ada citarasa lain di lokasi ini, bukan pantai biasa. Di sini Anda dapat menyaksikan penangkaran penyu, museum Garuda, perpustakaan dan koleksi barang antik.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selanjutnya kita meluncur ke Pantai Teloek Oeber,sekitar 15 menit dari Pantai Tongaci. Masyarakat setempat dari suku Tionghoa biasa menyebutnya Tiok Eng Ban (Tempat Pemancingan Ikan). Sedang diwacanakan lokasi ini dijadikan pintu gerbang Kawasan Ekonomi Khusus Kepariwisataan Kabupaten Bangka. Nama Teloek Oeber sudah dikenal dalam peta Tahun 1933.

dokumentasi pribdi
dokumentasi pribdi
Sekitar tujuh menit kemudian Anda tiba di Pantai Tanjung Pesona dengan berjuta pesona yang tak pernah cukup kata-kata untuk mengungkapkan keindahannya. Selain memanjakan mata menatap Maha Karya Sang Pencipta menata bebatuan yang ditampar ombak memancarkan air laut bagai air mancur menari di kota-kota besar dunia, Anda dapat memuaskan lidah menyantap makanan khas Bangka di Restoran Aurora. Kata seorang Sahabat dari Jakarta asal Aceh, ikan Tenggiri bakar di restoran ini paling enak sepanjang perjalanannya mengelilingi Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun