Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dinamika Aliansi Negara-Negara di Timur Tengah Terhadap Israel dan Iran

16 April 2024   16:41 Diperbarui: 17 April 2024   04:00 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bendera Israel-Iran. (Dok ddhk.org)

Konsep pembentukan aliansi dalam studi Hubungan Internasional dapat memberikan pemahaman yang berharga tentang motivasi di balik pergeseran dukungan ini, serta implikasinya terhadap keseimbangan kekuatan dan stabilitas kawasan. 

Polarisasi regional antara Iran dan Arab Saudi telah menciptakan dua blok yang saling bertentangan, dengan masing-masing pihak mencari sekutu di antara negara-negara dan kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan serupa. Situasi ini telah memperumit upaya resolusi konflik di Timur Tengah" (International Crisis Group/ICG, 2018.

Sementara itu, polarisasi antara blok Saudi-Israel dan blok Iran-Suriah-Hizbullah telah menciptakan lingkungan yang sangat rawan bagi konflik berskala besar di Timur Tengah. Negara-negara kecil di kawasan ini sering terjebak dalam persaingan kekuatan besar ini.

Namun, faktor-faktor spesifik seperti dinamika domestik, kepentingan ekonomi, dan isu-isu regional lainnya juga perlu dipertimbangkan dalam menganalisis polarisasi dukungan di Timur Tengah.

Polarisasi dukungan ini dapat memperumit upaya perdamaian dan resolusi konflik antara Israel dan Iran. Negara-negara pendukung masing-masing kubu cenderung memberikan dukungan kepada pihak yang mereka dukung, sehingga sulit untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak. 

Menurut Robert Jervis (1976), persepsi ancaman yang berbeda di antara beberapa negara dapat menyebabkan spiral konflik yang semakin meningkat dan berkepanjangan.


Rivalitas AS, Rusia, dan China

Polarisasi dukungan terhadap Israel dan Iran di kawasan Timur Tengah tidak hanya terbatas di antara negara-negara regional. Arsitektur dukungan itu menjadi magnet bagi keterlibatan kekuatan-kekuatan besar, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China. 

Ketiga negara itu memiliki kepentingan membentuk aliansi strategis masing-masing  di kawasan Timur Tengah.

1. Aliansi dengan Amerika Serikat

Amerika Serikat telah lama menjadi sekutu utama Israel dan negara-negara Arab Teluk seperti Arab Saudi. Polarisasi antara blok pro-Iran dan blok pro-Saudi/Israel berpotensi mendorong negara-negara di Timur Tengah untuk semakin bergantung pada dukungan AS sebagai sekutu utama dalam menghadapi ancaman yang mereka persepsikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun