***
akulah kehidupan,
bermuara manusia dan manusia,
terikat dalam ikrar suci cinta,
menumpah, ditumpahkan setitik nutfah hina,
dalam rahim si empunya,
oleh-Nya,
Yang Maha Kuasa,
Sang Pencipta Maha Karya,
memberi roh nyawa pada raga,
dan aku yang dihidupkan ke dunia.
dari sekian kala,
tahapan dilalui nyata,
terangkai dalam bait-Nya,
membelah mata,
menusuk jiwa,
bersemanyam dunia-Nya dalam raga,
aku telah hidup dengan-Nya, bernyawa.
hidup karenanya dan Dia,
pada-Nya aku meminta,
dan kini aku berikrar kata
: ..............................
akulah kehidupan,
setiap untaian nafas,
setiap denyutan nadi,
setiap mata berkelip berkedip,
akulah kehidupan,
sejauh mata memandangan,
setinggi gunung menjulang,
sedalam samudera dunia,
seluas gurun gersang,
akulah kehidupan,
dalam gerak terhenti,
dalam jejak terhapus,
dalam ingatan melupa,
dalam batin yang merebah,
akulah kehidupan,
pada alam hati,
pada alam pikir,
pada alam kepala hingga kaki,
: karena pada alam-Nya, akulah kehidupan.
akulah kehidupan,
di lingkaran jiwaku,
hina ku menuju sempurna-Nya,
dari Mandala Kusangka,
/Mandala Seba,
/Mandala Raja,
/Mandala Wening,
/Mandala Wangi
/Mandala Agung,
menuju Mandala Hyang,
menuju Dia Pemilik Semua,
: karena dari dan untuk-Nya, akulah kehidupan.
roh berlari dari raganya jiwa,
dunia-Nya terhenti,
hari sangkakala memecah semesta,
: akulah kehidupan,
: dan aku akan kembali dihidupkan.